Jumat, 01 Januari 2010

Wafatnya Gus Dur Diharap Jadi Momen Perekat NU

Kamis, 31 Desember 2009 08:04

Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Lembaga Dakwah Nahdatul Ulama (LDNU), KH Musthofa Agil berharap wafatnya KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur bisa menjadi momen rekatnya kembali berbagai elemen NU di masa mendatang.

Menurutnya, pada masa-masa berkabung seperti sekarang bisa dimanfaatkan untuk saling bersilaturahim antar tokoh dan warga NU. "Harapannya, dengan rasa ditinggalkan figur sebesar Gus Dur mampu membangun kembali kesadaran untuk bersatu," ucapnya kepada wartawan di kantor Pengurus Besar NU, Rabu (30/12) malam.

Musthofa mengenang, di hari-hari terakhirnya Gus Dur masih menyempatkan diri mampir ke tempat tersebut untuk bertemu pengurus NU yang ada di sana. Menurutnya, Gus Dur teramat peduli dengan nasib orang lain, bahkan di sela-sela sakitnya dia masih menyempatkan diri menonton berita agar mengikuti perkembangan bangsa.

"Beliau itu melindungi semuanya, tanpa pandang latar belakang. Benar-benar ingin menjadi rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam)," ujarnya.

Menurut Musthofa, di kalangan pengurus NU sempat merasakan firasat sebelum Gus Dur meninggal. Dikatakannya, lawatan Gus Dur ke Jombang terbilang aneh karena sebelumnya dia tidak pernah melakukan kunjungan ke sana.

Ditambahkannya, selain itu Gus Dur juga sempat dirawat di Surabaya sebelum dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. "Namanya semacam 'alamat', pertanda kelak kemungkinan Gus Dur akan dimakamkan di sana (Jawa Timur, rep)," tuturnya. (c15/mad)


courtessy : www.nu.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar