Kamis, 25 Juni 2009

Mengenal Perangkat-Perangkat NU

Perangkat NU terdiri dari 3 bagian yaitu :
1.Lembaga
2.Lajnah
3.Badan Otonom , penjabaran :

1.Lembaga

Merupakan pelaksana kebijakan NU yang berkaitan dengan suatu bidang tertentu. Lembaga ini meliputi:

1.


Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)

Program pokok:

* Pengembangan organisasi dan SDM di bidang dakwah Islamiyah.
* Pengembangan kerukunan antar umat beragama
* Penyebarluasan ajaran Islam yang selaras dengan semangat ahlussunah waljama'ah
* Penggalangan kegiatan social kemasyarakatan.

Jaringan Organisasi:

* 28 Wilayah
* 328 Cabang


2.

Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU)

Program Pokok:

* Pengkajian kependidikan
* Peningkatan kualitas tenaga pendidik
* Pengembangan pendidikan berbasis masyarakat
* Pengembangan kurikulum pendidikan yang dapat memadukan ketinggian ilmu pengetahuan dan keluhuran budi pekerti
* Pengembangan jaringan kerja yang terkait dengan dunia pendidikan

Jaringan Organisasi:

* 20 Wilayah
* 117 Cabang

Jaringan Usaha:

* 3.885 TK/TPQ
* 197 SD dan 3.861 MI
* 378 SLTP dan 733 MTs
* 211 SLTA dan 212 MA
* 44 Universitas dan 23 Akademi/Sekolah Tinggi


3.

Lembaga Pelayanan Kesehatan Nahdlatul Ulama ( LPKNU )

Program Pokok:

* Pengkajian masalah kesehatan
* Pendidikan dan pembinaan pelayanan kesehatan
* Penggalangan dana bagi para korban bencana alam dan kesehatan
* Pengembangan lembaga penanggulangan krisis kesehatan.

Jaringan Organisasi:

* 27 Wilayah
* 100 lebih Cabang


4.

Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU)

Program pokok:

* Pengkajian ekonomi
* Pemetaan potensi ekonomi warga NU
* Pemberdayaan ekonomi masyarakat
* Pelatihan

Jaringan organisasi:

* 24 Wilayah
* 207 Cabang


5.

Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU)

Program pokok:

* Pengkajian masalah pertanian
* Pengembangan sumber daya hayati
* Pembinaan dan advokasi pertanian
* Pemberdayaan ekonomi petani

Jaringan organisasi:

* 19 Wilayah
* 140 Cabang


6.

Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI)

Program pokok:

* Pengkajian kepesantrenan
* Pengembangan kualitas pendidikan pesantren
* Pengembangan peran social pesantren
* Pemberdayaan ekonomi pesantren

Jaringan organisasi:

* 27 Wilayah
* 323 Cabang

Jaringan usaha:

* 6.830 Pesantren


7.

Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU)

Program pokok:

* Pengkajian sosial keagamaan
* Pengembangan wawasan keluarga sejahtera
* Pelayanan kesehatan masyarakat
* Advokasi kependudukan dan lingkungan hidup

Jaringan organisasi:

* 22 Wilayah
* 50 lebih Cabang


8.

Lembaga Takmir Masjid Indonesia ( LTMI )

Program pokok:

* Pengembangan kualitas manajemen rumah ibadah
* Pengembangan aktifitas keagamaan masjid
* Peningkatan fungsi social masjid

Jaringan organisasi:

* 16 Wilayah (tingkat propinsi)


9.

Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (LAKPESDAM)

Program pokok:

* Pengkajian sosial, ekonomi, budaya, dan keagamaan
* Pengembangan kreatifitas dan produktifitas masyarakat
* Pendidikan dan pembinaan perencanaan strategis
* Pengembangan program pembangunan sektoral

Jaringan organisasi:

* 16 Wilayah
* 60 lebih Cabang

10.

Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (SARBUMUSI)

Program pokok:

Pengembangan keorganisasian
Pengkajian masalah perburuhan
Pendidikan perburuhan
Advokasi dan perlindungan buruh
Peningkatan kesejahteraan buruh dan keluarganya

Jaringan organisasi:

14 Wilayah
342 Cabang
135 Basis GBLP (Gerakan Buruh Lapangan Pekerjaan)

11.

Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH)

Program pokok:

* Pengkajian hukum dan perundang-undangan
* Pendidikan kepengacaraan
* Advokasi dan penyuluhan hukum
* Kampanye penegakan hukum dan HAM

Jaringan organisasi:

* 1 Wilayah
* 7 Cabang


2.Lajnah

Merupakan pelaksana program Nahdlatul Ulama (NU) yang memerlukan penanganan khusus. Lajnah ini meliputi:
1. Lajnah Falakiyah (LF-NU)

Program pokok:

* Kajian keagamaan yang menyangkut masalah falakiyah
* Pendidikan dan pelayanan informasi falakiyah
* Penerbitan almanak NU

Jaringan organisasi:

* 5 Wilayah


2. Lajnah Ta'lif wan Nasyr (LTN-NU)

Program pokok:

* Pengkajian ke-NU-an dan kemasyarakatan
* Penulisan dan penerbitan buku-buku ke-NU-an
* Penerbitan media massa

Jaringan organisasi:

* 16 Wilayah


3. Lajnah Auqaf (LA-NU)

Program pokok:

* Pengkajian perwakafan
* Pengembangan kualitas pengelolaan harta wakaf warga NU

Jaringan organisasi:

* 27 Wilayah
* 100 lebih Cabang


4. Lajnah Zakat, Infaq, dan Shadaqah (Lazis NU)

Program pokok:

* Pengkajian masalah zakat, infaq, dan shadaqah
* Pengembangan efektivitas pola pengelolaan zakat, infaq, dan shadaqah

Jaringan organisasi:

* 27 Wilayah
* 100 lebih Cabang


3.Badan Otonom

Merupakan pelaksana kebijakan NU yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu. Badan Otonom ini meliputi:

1. Jam'iyyah Ahli Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah
Program pokok:

Pengkajian ketarekatan dan keagamaan
Pengembangan ajaran tarekat mu'tabarah di lingkungan NU
Pembinaan praktek tarekat bagi warga NU
Jaringan organisasi:

15 Wilayah
200 Cabang


2. Muslimat NU
Program pokok:

Pengkaderan dan pengembangan keorganisasian
Pengkajian keperempuanan dan kemasyarakatan
Pengembangan SDM kaum perempuan
Pengembangan pendidikan kejuruan
Pengembangan usaha social dan advokasi perempuan
Jaringan organisasi:

31 Wilayah
339 Cabang
2.650 Anak Cabang (setingkat MWC)
Jaringan usaha:

49 Rumah Sakit, Poliklinik dan Rumah Bersalin
8.522 TK dan TPQ
247 Koperasi (koperasi An Nisa)
Puluhan panti yatim piatu, panti balita, asrama putri, dan Balai Latihan Kerja yang tersebar di pelbagai daerah


3. Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor)
Program pokok:

Pengkaderan dan pengembangan keorganisasian
Pengembangan wawasan kebangsaan
Pengembangan SDM di bidang ekonomi, politik, IPTEK, social budaya, dan hukum
Pengembangan jaringan kerja nasional dan internasional
Jaringan organisasi:

30 Wilayah
337 Cabang
Jaringan usaha:

INKOWINA (Induk Koperasi Wira Usaha Nasional)


4. Fatayat NU
Program pokok:

Pengkaderan dan pengembangan keorganisasian
Kajian kepemudaan dan keperempuanan
Pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat
Penanggulangan krisis social, terutama menyangkut perbaikan kualitas generasi muda
Jaringan organisasi:

27 Wilayah
334 Cabang


5. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
Program pokok:

Pengkaderan dan pengembangan keorganisasian
Pengkajian social kemasyarakatan
Pengembangan kreatifitas pelajar
Penggalangan dana beasiswa bagi pelajar kurang mampu
Pendidikan dan pembinaan remaja penyandang masalah social
Jaringan organisasi:

27 Wilayah
265 Cabang
Jaringan Usaha:

KOPUTRA (Koperasi Putra Nusantara)


6. Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU)
Program pokok:

Pengkaderan dan pengembangan keorganisasian
Pengkajian social keagamaan serta masalah remaja dan kepelajaran
Pendidikan dan pelayanan kesehatan remaja
Pengembangan pendidikan bagi pelajar putus sekolah
Jaringan organisasi:

26 Wilayah
316 Cabang


7. Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU)
Pemetaan dan pengembangan potensi kader terdidik NU
Optimalisasi peran dan mobilitas social warga NU
Pengkajian masalah-masalah keindonesiaan
Pengembangan jaringan kerja nasional dan internasional
Jaringan organisasi:

5 Wilayah
17 Cabang


8. Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa (IPS Pagar Nusa)
Program pokok:

Pendidikan bela diri pencak silat.
Pembinaan dan pengembangan tenaga keamanan di lingkungan NU.
Pengembangan kerja social kemanusiaan
Jaringan organisasi:

15 Wilayah
110 Cabang


9. Jami'iyyatul Qurro wal Huffadz (JQH)
Program pokok:

Pengkajian dan pengembangan seni baca Al-Qur'an.
Pendidikan dan pembinaan qira'atul Qur'an.
Pengembangan SDM di bidang tahfidzul Qur'an.
Penyelenggaraan MTQ.
Jaringan organisasi:

27 Wilayah
339 Cabang


*Selain 10 Badan Otonom, 5 Lajnah, dan 10 Lembaga, khusus di tingkat Pusat NU juga memiliki Centre for Strategic Policy Studies (CSPS) yang bertugas mengkaji masalah-masalah yang terkait dengan kebijakan strategis pemerintah.

Selasa, 23 Juni 2009

PBNU Minta IPNU & IPPNU Tak Tergoda Politik Praktis

BREBES - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta Ikatan Pelajar NU dan Ikatan Pelajar Putri NU tak tergoda politik praktis. Kedua organisasi itu harus tetap dan terus berkonsentrasi melakukan pengkaderan NU di tingkat pelajar dan santri.

Hal tersebut dinyatakan Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi, dalam pidatonya pada pembukaan Kongres ke-15 IPNU dan Kongres ke-15 IPPNU di Pondok Pesantren Al Hikmah 2, Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (20/6) siang kemarin.

Sebagai tumpuan masa depan NU, katanya, generasi muda hendaknya punya visi belajar dan kreativitas yang tinggi. “IPNU-IPPNU merupakan organisasi kader, jadi harus punya karakter jelas. “Jangan sampai IPNU dan IPPNU jadi organisasi massa,” ungkap Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al Hikam, Malang, Jatim, itu.

Karakter generasi muda NU, ungkapnya, akan terbangun dengan konsistensi untuk belajar dan membangun kepribadian. “Generasi nahdliyyin sebaiknya istikomah di ranah keilmuan, keagamaan, kepemimpinan dan kebangsaan,” pintanya.

Hasyim berharap agar pengurus IPNU dan IPPNU mampu meningkatkan kerja pengkaderan dan tidak tergoda pada urusan politik praktis. Karakter kuat akan terbangun kalau pelajar dan generasi muda NU konsisten dengan bidang garapan yang telah disekapati organisasi.

“Bidang keilmuan penting sebagai landasan pemikiran. Ranah keagamaan merupakan ruang perjuangan sebagai kader nahdliyyin. Dimensi kepemimpinan menjadi modal dasar untuk mengorganisasi dan memimpin negeri ini. Sedangkan bidang kebangsaan merupakan nilai final untuk mengaktualisai visi organisasi. Kalau hal ini dilakukan, kita akan mampu menjadi pemimpin bangsa,” tegas Hasyim.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Muhammad Nuh, yang memberi kuliah umum pada Kongres itu juga berharap generasi muda NU membekali diri dengan modal keilmuan yang kuat. “Sekarang, yang paling penting membekali diri dengan basis keilmuan. Nanti, kesempatan akan datang pada kader yang punya kreativitas dan kemampuan,” tegasnya.

Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya juga menginginkan agar IPNU dan IPPNU mampu menjadi ruang pembelajaran serta mampu mencetak kader yang kompeten dan punya semangat belajar tinggi.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU, Idy Muzayyad, menegaskan IPNU memang organisasi kader yang sepenuhnya dan tidak masuk dalam ruang politik praktis. “IPNU sebagai organasi netral, tidak ada keterkaitan politik. Namun, kalau kadernya, silakan belajar politik agar berpengalaman,” tegasnya. (ziz)



courtessy : www.ipnu.or.id

KH Masruri Mughni: Kehadiran Wapres Murni Kunjungan Kerja

Selasa, 23 Juni 2009 09:45
Brebes, NU Online


Kehadiran Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ke Pesantren Al Hikmah 2, Brebes, Jawa Tengah, Selasa (23/6) sore ini, tak ada agenda politik praktis tertentu. Wapres, selain direncanakan menutup rangkaian penyelenggaraan Kongres IPNU dan IPPNU, juga merupakan bagian dari kunjungan kerja.

Hal tersebut dinyatakan Pengasuh Pesantren Al Hikmah 2, KH Masruri Mughni, kepada wartawan di kediamannya, Senin (22/6) kemarin. "Kunjungan Pak Jusuf Kalla ke Pondok Pesantren Al Hikmah ini sepenuhnya sebagai Wakil Presiden. Jadi, bukan sebagai calon presiden," ungkapnya.

Kedatangan Wapres, menurut Rais Syuriyah Pengurus Wilayah NU Jateng itu, merupakan sarana silaturrahim untuk merekatkan hubungan emosional dan kultural. Bukan merupakan kunjungan politis maupun terkait dengan kampanye menjelang Pilpres pada 8 Juli 2009.

Rencana kehadiran Wapres menimbulkan pro dan kontra. Santer terdengar kabar, Kalla akan melakukan orasi politik pada kesempatan itu. Capres yang diusung Partai Golkar dan Partai Hanura itu memang rajin melakukan lawatan politik ke berbagai pesantren dan kantong massa NU. Isu politisasi NU dipersoalkan sejumlah kalangan.

Sebelumnya, Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan, Kalla memang hadir sebagai pejabat publik. "Silakan saja tanya panitia. Apakah Pak Jusuf Kalla diundang sebagai wapres atau hal lain. Saya kira itu kunjungan kenegaraan. Eksistensi organisasi itu akan kokoh dengan perhatian dari pemerintah dan institusi," tegas Khofifah. (ziz)

courtessy : www.nu.or.id

Wapres Tutup secara Resmi Kongres IPNU & IPPNU

Selasa, 23 Juni 2009 18:08
Brebes, NU Online

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menepati janjinya. Orang nomor dua di Indonesia itu akhirnya menutup secara resmi rangkaian Kongres IPNU dan IPPNU di Pesantren Al Hikmah 2, Brebes, Jawa Tengah, Selasa (23/) sore.

Wapres sebelumnya bertolak dari Jakarta, Cirebon (Jawa Barat) dan langsung menuju Brebes hanya untuk menghadiri sekaligus menutup Kongres itu. Kunjungan singkatnya yang tak lebih dari satu jam itu diterima langsung sang tuan rumah, Pengasuh Pesantren, KH Masruri Abdul Mughni.

Di hadapan sekira 2.500 peserta Kongres itu, Wapres berpesan agar para pelajar NU terus meningkatkan kualitas pendidikan dan ilmu pengetahuan. Sebab, kader IPNU dan IPPNU juga merupakan generasi yang akan meneruskan cita-cita bangsa.

Menurut Wapres, peningkatkan perekonomian dan kemandirian bangsa hanya bisa dilakukan generasi penerus yang berilmu atau berpendidikan. "Maka, Ananda sekalian (para kader IPNU dan IPPNU) harus meningkatkan kemampuan ilmu pengetahuan, kepemimpinan, agar bisa menjadi pembaharu di masa sekarang dan masa mendatang," ucapnya.

Pendidikan, katanya, juga merupakan fondasi bagi pembangunan dan kemajuan bangsa. "Kita ingin meningkatkan ekonomi, (salah satunya) dengan teknologi. Untuk meningkatkan teknologi, membutuhkan pendidikan yang berkualitas. Untuk pendidikan yang berkualitas, dibutuhkan anak-anak, generasi yang berkualitas pula,” ujar Wapres. (rif)


courtessy : www.nu.or.id

Ahmad Syauqi-Margaret, Ketua Umum IPNU-IPPNU Baru

Selasa, 23 Juni 2009 13:01
Brebes, NU Online

Melalui persidangan yang sangat alot dan menegangkan akhirnya kongres IPNU-IPPNU di Pondok Pesantren Benda Sirampog Brebes menetapkan Ahmad Syauqi dan Margaret sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU dan IPPNU periode 2009-2012.

Ahmad Syauqi berhasil mengungguli rivalnya Moh Asyhadi. Sedangkan Margaret berhasil memenangi Rr Dwi Supratiwi.

Sidang pemilihan pengurus sempat alot, terutama saat pembahasan pasal batasan suara minimal untuk bisa menjadi calon. Tata tertib awal dalam sidang pleno komisi organisasi batasan minimal perolehan suara minimal 50 suara, namun forum akhirnya menyepakati bakal calon harus mengantongi minimal 99 suara. Dari ketentuan itu, hanya Syauqi dan Mohamad Asyhadi yang berhasil lolos dalam pengambilan suara calon ketua.

Dalam kongres tersebut Syauqi mengantongi 220 suara dan Asyhadi 160 suara. ''Saya mengucapkan terima kasih dukungan rekan-rekan,'' ujar Syauqi yang sebelumnya sebagai wakil ketua PP IPNU periode 2006-2009.

Mantan Wakil Sekretaris PW IPNU Jatim itu menyatakan, akan berusaha menguatkan organisasi, kaderisasi dan sentuhan ke daerah terutama di luar Jawa. "Dalam program seremonial tingkat nasional, akan kami tempatkan didaerah-daerah luar jawa," ujar Magister Hukum UGM Yogyakarta 2009.

Terkait adanya dugaan money politic dalam proses pemilihan ketua, dia membantah keras. "Itu sangat tidak benar, dan IPNU tidak melalukan hal-hal yang sangat naif," bantahnya.

Pekerjaan mendesak yang harus segera digarap, menurut Syauqi adalah perlunya rekonsiliasi rekan-rekan dari sisa-sisa pilkada dan pilpres. Hal ini perlu dilakukan agar tidak menghambat kinerja organisasi.

Sementara untuk proses pemilihan Ketua IPPNU, juga terdapat perdebatan sengit. Seperti yang terjadi pada pembahasan materi batasan usia minimal calon ketua. Diduga perdebatan politis itu terkait dengan usia yang dimiliki kandidat yang ada.

Muncul dua nama yang lolos seleksi, yakni Margaret yang berusia 30 tahun dan Rr Dwi Supratiwi (28). Dalam proses pengambilan suara, Margaret yang berasal dari Jatim berhasil mendapat 188 suara, Dwi Pratiwi (Jateng) mendapat 58 suara, dan abstain 14 suara.

Margaret mengatakan, sebagai ketua ia akan menjalankan amanat organisasi, ia akan memperkuat organisasi dengan melakukan pendataan anggota serta potensi SDM. ''Regenerasi juga akan kami perhatikan penuh agar terjadi 'pembuahan' yang maksimal dan sukses untuk 3 tahun ke depan," pungkasnya. (was/rif/zis)



courtessy : www.nu.or.id

PBNU Ingatkan Batas Usia Maksimal Anggota IPNU-IPPNU

Senin, 22 Juni 2009 20:01
Jakarta, NU Online


Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan kembali soal batas usia maksimal anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) yang saat ini sedang mengadakan Kongres di Pondok Pesantren Al-Hikmah Brebes, Jawa Tengah. Usia maksimal bagi anggota IPNU dan IPPNU adalah 25 tahun.

Aturan ini dituangkan dalam Peraturan PBNU yang merupakan hasil Rapat Pleno tahun 2005 yang dihadiri oleh segenap pengurus PBNU, dan lembaga, lajnah serta badan otonom di lingkungan NU. Rapat pleno menyepakati batasan usia anggota IPNU dan IPPNU karena dianggap penting dalam menata proses kaderisasi di lingkungan NU.

”Ini (pembatasan usia) adalah hasil Rapat Pleno PBNU atau dituangkan dalam Peraturan PBNU. Jadi statusnya lebih tinggi dari Surat Keputusan (SK),” kata Wakil Sekjen PBNU H. Taufiq R. Abdullah kepada NU Online di kantor PBNU Jakarta, Senin (22/6), terkait pelaksanaan Kongres IPNU dan IPPNU.

Menurutnya, pembatasan usia anggota itu juga berlaku bagi pengurus IPNU-IPPNU di semua tingkatan. ”Ketua dan jajaran pengurus dari pusat dan daerah itu kan harus dari anggota IPNU atau IPPNU. Jadi pembatasan ini juga berlaku bagi pengurus,” kata Taufiq.

Ditambahkan Taufiq, mengingat saat itu banyak pengurus IPNU-IPPNU di berbagai tingkatan berusia di atas 25 tahun, maka dalam Peraturan PBNU itu masih diberikan kelonggaran. Pemberlakuan itu dilakukan secara bertahap, namun harus sudah diterapkan pada Kongres IPNU dan IPPNU yang diadakan saat ini (2009).

Selain persoalan penataan jenjang kaderisasi, pembatasan usia dimaksudkan agar IPNU-IPPNU bisa berkonsentrasi pada kegiatan-kegiatan yang menjadi kebutuhan para pelajar.

Menurut Taufiq, PBNU sering mengkritik kegiatan IPNU dan IPPNU yang tidak mencerminkan aspek pelajarnya karena dimotori oleh beberapa pengurus yang sudah dalam jenjang S2 dan S3, atau sebagiannya malah sudah aktif bergelut di lembaga swadaya masyarakat (LSM). (nam)



courtessy : www.nu.or.id

Khofifah: IPNU dan IPPNU Harus Rumuskan Identitas Kader

Senin, 22 Juni 2009 19:15
Brebes, NU Online

Untuk menyelamatkan kader dan meningkatkan citra IPNU dan IPPNU, organisasi itu harus lekas berbenah dan membangun identitas yang jelas. Pelajar NU juga sebaiknya menyiapkan diri sebagai kader yang punya semangat belajar tinggi dan bermental petarung.

“Pelajar NU harus meningkatkan basis academic achievement (prestasi akademik) agar siap berkompetisi,” ungkap Ketua PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, dalam agenda Kongres IPNU dan IPPNU di Pesantren Al Hikmah 2, Brebes, Jawa Tengah, Senin (22/6).

Khofifah mengungkapkan, pelajar muda NU harus berani berkompetisi dengan mental dan semangat petarung. Selama ini pengkaderan di lingkungan NU memang tidak banyak menekankan pada pembekalan kompetisi. Harus diciptakan sistem pengkaderan untuk melahirkan kader yang punya fighter spirit (semangat bertarung).

Selama ini, tambah Khofifah, sistem pengkaderan di berbagai ranah dalam lingkup NU tidak menyiapkan generasi yang siap berkompetisi. Maka, ketika dihadapkan dalam kondisi sulit, banyak kader NU yang tidak mampu bertahan. Kalau tidak punya mental berjuang dan bertarung, hanya akan jadi kader yang underestimate.

Keprihatinan mantan Ketua IPPNU dan PMII Surabaya itu didasarkan pada banyaknya kader NU yang kalah sebelum bertanding. “Kita seakan tidak punya identitas yang jelas. Kader yang bergerak di kampus sudah tidak bangga dengan tradisi nahdliyin. Saya pernah menyaksikan di sebuah forum, banyak anak muda NU yang tidak lagi mementingkan tahlil. Pembukaan acara pun tidak melafalkan surat al Fatihah secara utuh,” tegas Khofifah.

Kalau demikian terus terjadi, katanya, NU tidak akan berkembang. “Pelajar NU harus percaya diri dengan identitasnya, bangga dengan tradisinya. Kalau semangat berprestasi dan mental berkompetisi dipertahankan, nanti akan ada banyak kader NU yang pakar di berbagai bidang,” ungkapnya.

“Untuk itu, di forum Kongres ini, saya menitipkan agar IPNU dan IPPNU menyempurnakan nilai-nilai identitas dengan jelas. Nilai-nilai identitas ini merupakan ciri khas dari kader NU yang ada di pesantren, sekolah maupun perguruan tinggi,” imbuhnya.

Sebelumnya, pada pembukaan Kongres, Sabtu (20/6) lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Muhammad Nuh, menginginkan generasi muda NU menyiapkan diri dengan belajar serius. “Pelajar NU sebaiknya menyiapkan diri dengan semangat belajar tinggi. Setiap tahun, ada banyak beasiswa bagi kader NU untuk belajar di Eropa. Di Depkominfo ada banyak beasiswa bagi pelajar yang berprestasi,” ujarnya.

Nuh menambahkan, kalau kader NU punya semangat belajar tinggi, berkarakter dan bangga dengan identitasnya, maka lima sampai sepuluh tahun akan datang, banyak doktor dan profesor dari kalangan nahdliyin. (ziz)



courtessy : www.nu.or.id

IPNU & IPPNU Diminta Gantikan PMII untuk Pengkaderan Mahasiswa NU

Senin, 22 Juni 2009 16:49
Brebes, NU Online

Gayung bersambut. Kritik Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi, atas macetnya pengkaderan NU di tingkat mahasiswa oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), mendapat dukungan dari Khofifah Indar Parawansa.

Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU itu bahkan meminta Ikatan Pelajar NU dan Ikatan Pelajar Putri NU dapat menggantikan posisi PMII dalam melakukan kaderisasi di tingkat mahasiswa. Kampus atau perguruan tinggi sudah semestinya menjadi bidang garapan IPNU dan IPPNU.

Hal itu disampaikan Khofifah di hadapan sekira 2.500 peserta Kongres IPNU dan IPPNU di Pesantren Al Hikmah 2, Brebes, Jawa Tengah, Senin (22/6) siang. Menurut dia, kader muda NU di perguruan tinggi, dewasa ini banyak yang tidak mengenal paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

Ia mengaku prihatin pada pola kaderisasi generasi muda NU di lingkungan kampus. “Sekarang mahasiswa cerdas yang lahir dari tradisi NU di perguruan tinggi melimpah, namun belum tergarap optimal. Mereka sebenarnya butuh partner (teman) untuk berdiskusi,” tegas Khofifah.

Mantan ketua Pimpinan Cabang IPPNU Surabaya itu mengaku sangat khawatir dengan tidak terawatnya kader NU di kampus-kampus ternama. “Banyak mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi ternama, khususnya jurusan eksakta, tidak mempunyai teman untuk menunjukkan eksistensi. Maka, mereka direkrut oleh KAMMI, Hizbut Tahrir, PKS dan organisasi lain,” tandasnya.

Maka, imbuh Khofifah, organisasi kader NU harus siap mengintensifkan strategi pengkaderan di kampus. “Kalau perlu, IPNU dan IPPNU harus siap masuk ke kampus. Karena, PMII yang selama ini sebagai organisasi kader bagi mahasiswa, tidak begitu diminati mahasiswa di kampus umum,” pungkasnya.

Ia juga menyatakan prihatin dengan sikap dan gerakan kader PMII yang tidak konsisten memperjuangkan nilai Aswaja. “Banyak kader PMII yang sudah mulai meninggalkan tradisi nahdliyin. Apakah mereka masih layak ‘dititipi’ (menjaga dan melestarikan tradisi) tahlil?”.

Khofifah berpesan agar IPNU-IPPNU siap berjuang melakukan kaderisasi intensif di pesantren dan kampus. “Kalau kita tidak memperhatikan pengkaderan di kampus, ratusan ribu kader NU di perguruan tinggi akan berpindah organisasi,” pintanya. (ziz)



courtessy : www.nu.or.id

Khofifah Minta IPNU & IPPNU Turut Melawan "Gerakan Anti-Tahlil"

Senin, 22 Juni 2009 16:20
Brebes, NU Online


Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, meminta organisasi Ikatan Pelajar NU dan Ikatan Pelajar Putri NU, turut menyikapi sekaligus melawan gerakan Islam fundamentalis yang belakangan makin gencar 'menyerang' NU. Gerakan itu, katanya, misal, berbentuk gerakan anti-tahlil, anti-solawat, anti-Maulid Nabi, dan lain-lain.

"Rekan, rekanita IPNU dan IPPNU, ayo kita hadapi dan lawan GAM, GAS dan GAT. Apa itu GAM, yaitu gerakan anti-Maulid Nabi. Apa itu GAS, yaitu gerakan anti-solawat. Apa itu GAT, yaitu gerakan anti-tahlil," pinta Khofifah dengan nada tegas.

Ia mengatakan hal itu di hadapan sekira 2.500 peserta Kongre IPNU dan IPPNU di Pesantren Al Hikmah, Brebes, Jawa Tengah, Senin (22/6) siang.

Gerakan itu, kata Khofifah, jelas sekali mengancam keberadaan NU. Tahlil, solawat dan peringatan Maulid Nabi merupakan ritual ibadah khas NU yang sudah mentradisi sejak masa lampau. Dan, gerakan Islam fundamentalisme tersebut berupaya menghilangkan tradisi-tradisi itu.

IPNU dan IPNU yang merupakan 'ujung tombak' pengkaderan NU, imbuh Khofifah, harus di posisi terdepan untuk melawannya. Jika tidak, generasi di masa mendatang, tidak akan lagi mengenal NU. Bahkan, NU pun dipastikan bakal kehilangan generasi penerusnya.

Sementara, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), yang diharapkan jadi pusat pengkaderan NU di tingkat mahasiswa, terang Khofifah, kini sudah tidak bisa diharapkan lagi. "Pembebasan pola pikir terjadi sedemikian rupa di PMII. Di PMII tidak lagi diajari pentingnya solawat, tahlil, Maulid Nabi, dan lain-lain. Jangan sampai di IPNU atau IPPNU terjadi seperti itu," pungkasnya.

Khofifah yang juga mantan aktivis PMII, mengaku prihatin mengamati kondisi di bekas organisasi yang turut membesarkan namanya itu. Pasalnya, gerakan PMII sudah mulai jauh dari cita-cita saat awal didirikannya.

"Akhirnya, PMII mulai 'tidak laku' bagi mahasiswa. Anak-anak NU mulai tidak lagi tertarik pada PMII. Lalu, yang terjadi kemudian, banyak anak-anak NU yang 'diambil' (baca: aktif dan menjadi kader) organisasi lain," jelas mantan ketua PMII Surabaya, Jawa Timur, itu. (rif)


courtessy : www.nu.or.id

Jumat, 19 Juni 2009

Kongres IPNU Diramaikan 11 Kandidat Ketua Umum

Selasa, 16 Juni 2009 06:52
Jakarta, NU Online

Kongres Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Pesantren Al Hikmah, Brebes, Jawa Tengah, pada 20-24 Juni 2009, diramaikan 11 kandidat calon ketua umum. Mereka telah mendaftarkan diri kepada Panitia Kongres.

Ke-11 kandidat itu, antara lain, Murodi (Jawa Barat), Rizky Riyadu Topeq (Jawa Barat), AS Zarkasih (Jawa Barat), Arif Rahman (Jawa Tengah), Caswiyono Rusydi (Jawa Tengah), Muhamad Asyhadi (Jawa Tengah), Ahmad Syauqi (Jawa Timur), Imam Syafi’i (Jawa Timur), Riska Elharis (Jawa Timur), Rizal Syarifudin (Sulawesi Selatan), dan Khoirul Anam (Sulawesi Selatan).

Sekretaris Panitia Pengarah Kongres itu, M. Rikza Chamami, mengatakan, semua kandidat telah melengkapi berkas sebagai salah satu persayaratan administratif. Secara umum, mereka memiliki visi yang sama, yakni mengawal visi kepelajaran, katanya kepada NU Online, di Jakarta, Senin (15/6) kemarin.

Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU, Idy Muzayyad, berharap kepada penggantinya agar benar-benar mengamalkan trilogi IPNU; belajar, berjuang dan bertakwa. Sebab, secara historis, IPNU lahir dari kegelisahan anak muda kaum tradisional (nahdliyin) yang bersemangat modern.

“Berkiblat pada semangat kaum Ansor dan Muhajirin di masa Nabi Muhammad yang bersemangat patriotik, maka kaum muda NU kala itu juga mengorganisasi menjadi kelompok terpelajar,” kata Idy.

Bila perlu, semangat calon ketua umum harus sama dengan generasi muda Surabaya yang mendirikan Tsamratul Mustafidin (11 Oktober 1936) dan Persatoean Santri NO (Pamno 1941). “Dari kedua organisasi inilah, embrio organisasi pelajar di kalangan NU muncul,” tegasnya.

Senada dengan itu, Rikza menegaskan bahwa tantangan IPNU ke depan lebih kompleks. ”Sehingga yang dibutuhkan ketua umum dan jajarannya adalah loyalitas dan dedikasi kepada organisasi” katanya. Terutama mengikatkan visi kepelajaran dalam ruh IPNU. IPNU harus peduli terhadap isu-isu pendidikan dan melakukan advokasi pada pelajar,” ujarnya. (rif)

courtessy : www.nu.or.id

IPNU-IPPNU Dirikan Basis Pengkaderan hingga Tingkat Sekolah

HADAPI GERAKAN WAHABI
IPNU-IPPNU Dirikan Basis Pengkaderan hingga Tingkat Sekolah
Kamis, 11 Juni 2009 17:29
Jakarta, NU Online
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU bersiap mendirikan basis pengkaderan hingga tingkat terbawah, yakni di sekolah, madrasah dan pesantren. Langkah tersebut dilakukan untuk menghadapi makin gencarnya gerakan Wahabi dan upaya ‘pelemahan’ paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

Strategi yang diambil adalah dengan mendirikan kepengurusan komisariat di setiap sekolah, madrasah dan pesantren se-Indonesia. Kepengurusan tersebut merupakan struktur terendah dalam organisasi IPNU dan IPPNU. Selama ini, struktur kepengurusan terendah hanya di tingkat pengurus anak ranting atau tingkat desa/kelurahan.

Ketua Pimpinan Pusat IPNU, Idy Muzayyad, mengatakan, sekolah atau madrasah dan pesantren merupakan basis paling nyata. Karena itu, proses pengkaderan pertama harus benar-benar dimulai dari ketiga lembaga pendidikan tersebut.

Pertimbangan lain, kata Idy, IPNU dan IPPNU merupakan ‘garda terdepan’ dalam hal pengkaderan NU. “Dengan adanya pengurus komisariat di sekolah, madrasah dan pesantren, basis pengkaderan NU menjadi nyata dan tidak lagi mengawang-awang,” terang Idy kepada NU Online di Jakarta, Kamis (11/6).

Untuk keperluan itu, IPNU dan IPPNU telah menyepakati kerja sama dengan badan otonom dan lembaga di bawah naungan NU yang membidangi masalah pendidikan dan pesantren, yakni, Lembaga Pendidikan Maarif NU dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI).

Kerja sama tersebut diharapkan agar didirikan pengurus komisariat di setiap sekolah atau madrasah yang berada di lingkungan LP Maarif NU. Hal serupa juga diharapkan dapat terwujud di semua pesantren yang berada di bawah naungan RMI.

“Harapan agar di setiap sekolah LP Ma’arif NU dan pesantren RMI berdiri pengurus komisariat IPNU dan IPPNU, sebenarnya bukanlah semata tuntutan yang bersifat organisatoris. Hal tersebut merupakan tuntutan sejarah bagi masa depan NU, melalui proses regenerasi dan kaderisasi NU,” papar Idy.

Ditambahkan Idy, upaya pendirian kepengurusan komisariat itu sudah siap dilaksanakan. Pihaknya kini sudah menerbitkan buku pedoman sebagai petunjuk pelaksanaan (juklak) program tersebut.

“Juklak pendirian komisariat diharapkan bisa menjadi ‘langkah awal yang baik’, untuk memperkuat gerakan IPNU di basisnya. Semoga keinginan agar NU tetap masih punya masa depan, tidak semata harapan tanpa kenyataan,” pungkasnya. (rif)

courtessy : www.nu.or.id

JELANG KONGRES IPNU-IPPNU

Habib Luthfi: Kader Muda Sangat Rawan Pengaruh Negatif

Selasa, 9 Juni 2009 12:01
Pekalongan, NU Online

Jelang pelaksanaan Kongres IPNU-IPPNU pada 19 Juni mendatang, Pimpinan Cabang IPNU dan IPPNU Kota Pekalongan Jum'at kemarin sowan atau bersilaturrahim ke tokoh ulama Pekalongan Habib Muhammad Luthfi untuk minta do'a restu agar kongres bisa berjalan dengan lancar.

Acara kunjungan yang diikuti sekitar 25 pengurus baru periode 2009-2011 berlangusng Ahad (7/6) kemarin malam selama satu jam sejak pukul 20.00 WIB.

Di hadapan segenap pengurus IPNU IPPNU Kota Pekalongan, Habib Luthfi meminta kepada seluruh kader IPNU IPPNU untuk dapat menjaga keutuhan khitthah Nahdlatul Ulama, sebab dengan cara ini IPNU IPPNU tidak tercemar dan terkontaminasi dengan hiruk pikuknya dunia politik.

Menurut Habib Luthfi yang juga Rais Am Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah, IPNU dan IPPNU sebagai kader termuda NU adalah usia yang sangat rawan terhadap berbagai pengaruh negatif khususnya yang berbau instan.

Gerakan Wahabi dan Islam fundamentalis ujar Habib, adalah merupakan gerakan upaya mendeligitimasi ajaran para salafus shalih yang telah lama diamalkan oleh kalangan penganut faham ajaran ahlus sunnah wal jama'ah.

“Jika kader muda NU tidak waspada, maka akan banyak terjadi tahlil dan yasin lenyap dari rutinitas kegiatan masjid dan musholla yang dimiliki NU,” demikian Habib.

Oleh karena itu, pintanya, agar kader-kader IPNU IPPNU dimanapun tempatnya untuk lebih banyak melakukan silaturrahmi ke ulama dan kiai NU, biar ada komunikasi secara intensif, hal ini sekaligus sebagai upaya pencegahan gerakan wahabi yang sudah mulai dilakukan secara terang-terangan.

Yang terpenting adalah bagaimana IPNU dan IPPNU lebih fokus pada bidang garapan di pengkaderan, sehingga anak-anak usia sekolah di lingkungan Lembaga Pendidikan Ma'arif NU khususnya tidak kehilangan pegangan, ujar Habib Luthfy.

Hal senada juga pernah disampaikan Ketua PCNU kota Pekalongan H Ahmad Rofiq pada saat pembukaan Rakercab IPNU IPPNU Kota Pekalongan pekan lalu tentang orientasi bidang garapan ke pengkaderan.

Pasalnya, sebagai organisasi di sayap pelajar, IPNU IPPNU memiliki tugas pembekalan, khususnya tentang pemahaman ajaran ahlus sunnah wal jama'ah. Dengan program ini, harap Rofiq, kader IPNU IPPNU akan memiliki bekal yang cukup untuk mempertahankan ajaran NU di masa yang akan datang. (amz)

courtessy : www.nu.or.id

Barisan Muda NU Siap Hadapi Malaysia

Jakarta, NU Online
Koordinator Barisan Muda Nahdhlatul Ulama (BMNU), Maksum Zuber siap mengerahkan massa untuk menggalang relawan guna menghadapi konfrontasi dengan Malaysia, termasuk soal konflik Blok Ambalat demi mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"BMNU siap mengerahkan dan sekaligus menggalang anggotanya untuk menghadapi Malaysia," katanya saat ditemui wartawan di Jakarta, Jumat (5/6).

Menurutnya, sikap Malaysia yang suka memancing-mancing konfrontasi dinilai sudah keterlaluan. Bahkan bukan kali ini saja Malaysia melanggar wilayah kedaulatan NKRI. "Sungguh menyakitkan rakyat Indonesia sikap dan tindakan Tentara Nasional Diraja Malaysia itu, mereka bahkan memprovokasi," katanya.

Pihaknya, kata Maksum menginginkan agar pemerintah dan DPR mengambil langkah tegas dengan melayangkan sikap protes ke Kedubes Malaysia di Jakarta. "Kita mendukung sikap Pemerintah yang melayangkan sikap protes, mereka harus diperingatkan," ucapnya.

Disinggung mengenai langkah DPR yang ingin menemui PM Malaysia, Maksum meragukan langkah DPR bisa menemui pemimpin negeri Jiran tersebut. Alasannya masalah blok Ambalat adalah urusan G to G, Bukan urusan parlemen. "Saya tak yakin anggota DPR bisa bertemu dengan PM Malaysia tersebut, karena ini urusan G to G," tambahnya.

Namun demikian, kata Maksum lagi, BMNU menghargai sikap DPR yang cukup responsif terutama terhadap pelanggaran wilayah NKRI. "Saya hargai sikap DPR yang ingin melindungi NKRI," jelasnya.

Seperti diketahui, Entah ragu atau kecewa dengan sikap pemerintah yang kurang cepat mengambil tindakan soal konflik blok Ambalat, DPR Indonesia segera menggendakan bertemu dengan pemerintah Malaysia.

"Iya, Senin 8 Juni 2009 beberapa anggota dewan akan ke Malaysia. Ada lima orang yang akan pergi yaitu Yusron (Ihza Mehendra), Hepi (Bone Zulkarnaen), Andreas (Hugo Pareira) dan dua lainnya saya lupa," kata Dedi Djamaludin Malik.

Lima anggota DPR tersebut, menurut aggota DPR dari FPAN ini, akan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Pertemuan tersebut rencananya akan membahas seputar permasalahan kasus sengketa Ambalat.

"Khususnya mengenai klaim wilayah perbatasan Ambalat yang diklaim sebagai wilayah teritorial negara Malaysia dan percepatan perundingan dari permasalahan Ambalat tersebut," terangnya. (ant/mad)


courtessy : www.nu.or.id

Doktrin Aswaja di Bidang Sosial-Politik

Berdirinya suatu negara merupakan suatu keharusan dalam suatu komunitas umat (Islam). Negara tersebut dimaksudkan untuk mengayomi kehidupan umat, melayani mereka serta menjaga kemaslahatan bersama (maslahah musytarakah). Keharusan ini bagi faham Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) hanyalah sebatas kewajiban fakultatif (fardhu kifayah) saja, sehingga –sebagaimana mengurus jenazah– jika sebagian orang sudah mengurus berdirinya negara, maka gugurlah kewajiban lainnya.

Oleh karena itu, konsep berdirinya negara (imamah) dalam Aswaja tidaklah termasuk salah satu pilar (rukun) keimanan sebagaiman yang diyakini oleh Syi'ah. Namun, Aswaja juga tidak membiarkan yang diakui oleh umat (rakyat). Hal ini berbeda dengan Khawarij yang membolehkan komunitas umat Islam tanpa adanya seorang Imam apabila umat itu sudah bisa mengatur dirinya sendiri.

Aswaja tidak memiliki patokan yang baku tentang negara. Suatu negara diberi kebebasan menentukan bentuk pemerintahannya, bisa demokrasi, kerajaan, teokrasi ataupun bentuk yang lainnya. Aswaja hanya memberikan kriteria (syarat-syarat) yang harus dipenuhi oleh suatu negara. Sepanjang persyaratan tegaknya negara tersebut terpenuhi, maka negara tersebut bisa diterima sebagai pemerintahan yang sah dengan tidak mempedulikan bentuk negara tersebut. Sebaliknya, meskipun suatu negara memakai bendera Islam, tetapi di dalamnya terjadi banyak penyimpangan dan penyelewengan serta menginjak-injak sistem pemerintahan yang berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka praktik semacam itu tidaklah dibenarkan dalam Aswaja.

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu negara tersebut adalah:

a. Prinsip Syura (Musyawarah)

Prinsip ini didasarkan pada firman Allah QS asy-Syura 42: 36-39:

فَمَا أُوتِيتُم مِّن شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا عِندَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى لِلَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ. وَالَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوا هُمْ يَغْفِرُونَ. وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ. وَالَّذِينَ إِذَا أَصَابَهُمُ الْبَغْيُ هُمْ يَنتَصِرُونَ

Maka sesuatu apapun yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia, dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakkal. Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah, mereka memberi maaf. Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang kami berikan kepada mereka. Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan lalim mereka membela diri.

Menurut ayat di atas, syura merupakan ajaran yang setara dengan iman kepada Allah (iman billah), tawakal, menghindari dosa-dosa besar (ijtinabul kaba'ir), memberi ma'af setelah marah, memenuhi titah ilahi, mendirikan shalat, memberikan sedekah, dan lain sebagainya. Seakan-akan musyawarah merupakan suatu bagian integral dan hakekat Iman dan Islam.

b. Al-'Adl (Keadilan)

Menegakkan keadilan merupakan suatu keharusan dalam Islam terutama bagi penguasa (wulat) dan para pemimpin pemerintahan (hukkam) terhadap rakyat dan umat yang dipimpin. Hal ini didasarkan kepada QS An-Nisa' 4:58

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَاراً كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُوداً غَيْرَهَا لِيَذُوقُواْ الْعَذَابَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَزِيزاً حَكِيماً

Sesungguhnya Allah meyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanyaa dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha melihat.

c. Al-Hurriyyah (Kebebasan)

Kebebasan dimaksudkan sebagai suatu jaminan bagi rakyat (umat) agar dapat melakukan hak-hak mereka. Hakhak tersebut dalam syari'at dikemas dalam al-Ushul alKhams (lima prinsip pokok) yang menjadi kebutuhan primer (dharuri) bagi setiap insan. Kelima prinsip tersebut adalah:

a) Hifzhun Nafs, yaitu jaminan atas jiwa (kehidupan) yang dirniliki warga negara (rakyat).
b) Hifzhud Din, yaitu jaminan kepada warga negara untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinannya.
c) Hifzhul Mal, yaitu jaminan terhadap keselamatan harta benda yang dirniliki oleh warga negara.
d) Hifzhun Nasl, yaitu jaminan terhadap asal-usul, identitas, garis keturunan setiap warga negara.
e) Hifzhul 'lrdh, yaitu jaminan terhadap harga diri, kehormatan, profesi, pekerjaan ataupun kedudukan setiap warga negara.

Kelima prinsip di atas beserta uraian derivatifnya dalam era sekarang ini lebih menyerupai Hak Asasi Manusia (HAM).

d. Al-Musawah (Kesetaraan Derajat)

Semua warga negara haruslah mendapat perlakuan yang sama. Semua warga negara memiliki kewajiban dan hak yang sama pula. Sistem kasta atau pemihakan terhadap golongan, ras, jenis kelamin atau pemeluk agama tetlentu tidaklah dibenarkan.

Dari beberapa syarat tersebut tidaklah terlalu berlebihan jika dikatakan bahwa sebenarnya sistem pemerintahan yang mendekati kriteria di atas adalah sistem demokrasi. Demokrasi yang dimaksud adalah sistem pemerintahan yang bertumpu kepada kedaulatan rakyat. Jadi kekuasaan negara sepenuhnya berada di tangan rakyat (civil sociery) sebagai amanat dari Allah.

Harus kita akui, bahwa istilah "demokrasi" tidak pemah dijumpai dalam bahasa Al-Qur’an maupun wacana hukum Islam klasik. Istilah tersebut diadopsi dari para negarawan di Eropa. Namun, harus diakui bahwa nilainilai yang terkandung di dalamnya banyak menyerupai prinsip-prinsip yang harus ditegakkan dalam berbangsa dan bernegara menurut Aswaja.

Dalam era globalisasi di mana kondisi percaturan politik dan kehidupan umat manusia banyak mengalami perubahan yang mendasar, misalnya kalau dulu dikenal komunitas kabilah, saat ini sudah tidak dikenallagi bahkan kondisi umat manusia sudah menjadi "perkampungan dunia", maka demokrasi harus dapat ditegakkan.

Pada masa lalu banyak banyak ditemui ghanimah (harta rampasan perang) sebagai suatu perekonomian negara. Sedangkan pada saat ini sistem perekonomian tersebut sudah tidak dikenal lagi. Perekonomian negara banyak diambil dari pajak dan pungutan lainnya. Begitu pula jika pada tempo dulu aqidah merupakan sentral kekuatan pemikiran, maka saat ini aqidah bukanlah merupakan satusatunya sumber pijakan. Umat sudah banyak berubah kepada pemahaman aqidah yang bersifat plural.

Dengan demikian, pemekaran pemikiran umat Islam haruslah tidak dianggap sebagai sesuatu hal yang remeh dan enteng, jika umat Islam tidak ingin tertinggal oleh bangsa-bangsa di muka bumi ini. Tentu hal ini mengundang konsekuensi yang mendasar bagi umat Islam sebab pemekaran terse but pasti banyak mengubah wacana pemikiran yang sudah ada (salaf/klasik) dan umat Islam harus secara dewasa menerima transformasi tersebut sepanjang tidak bertabrakan dengan hal-hal yang sudah paten (qath'iy). Sebagai contoh, dalam kehidupan bemegara (baca: demokrasi), umat Islam harus dapat menerima seorang pemimpin (presiden) dari kalangan non-muslim atau wanita.


KH Said Aqil Siradj
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)

courtessy : www.nu.or.id

Jumat, 12 Juni 2009

MENGENAL SYI'AH DAN KESESATAN SYI'AH

- SEJARAH SYI'AH

Di bawah ini adalah ringkasan sejarah kelompok rofidhoh, kanker yang menggerogoti umat islam, akan kita bahas peristiwa penting dalam sejarah mereka dengan menyebutkan peristiwa yang secara langsung berkaitan dengan mereka.
14 H. peristiwa yang terjadi pada tahun 14 H inilah pokok dan asas dari kebencian kaum rofidhoh terhadap Islam dan kaum muslimin, karena pada tahun ini meletus perang Qodisiyyah yang berakibat takluknya kerajaan persia majusi,nenek moyang kaum rofidhoH. Pada saat itu kaum muslimin dibawah kepemimpinan Umar bin Khottob Radhiyallahu Anhu.
16 H. Kaum muslimin berhasil menaklukkan ibukota kekaisaran persia, Madain. dengan ini hancurlah kerajaan persia. Kejadiaan ini masih disesali oleh kamum rafidhoh hingga saat ini.
23 H. Abu Luluah Al Majusi yang dijuluki Baba Alauddin oleh kaum rofidhoh membunuh Umar bin Khottob Radhiyalahu Anhu.
34 H. Munculnya Abdullah bin saba, si yahudi dari yaman yang dijuluki Ibnu sauda berpura2 masuk Islam, tapi menyembunyikan kekafiran daam hatinya. Dia menggalang kekuatan dan melancarkan provokasi melawan khalifah ketiga Utsman bin Affan Radhiyalahu Anhu hingga dibunuh oleh para pemberontak karena fitnah yang dilancarkan oleh ibnu sauda(abdullah bin saba) pada tahun 35 H. Keyakinan yang diserukan oleh abdullah bin saba berasal dari akar yahudi nasrani dan majusi yaitu menuhankan Ali bin Abi Tolib Radhiyalahu Anhu, wasiat, rojah,wilayah, keimamahan, bada dan lain-lain.
36 H. Malam sebelum terjadinya perang jamal kedua belah pihak telah bersepakat untuk berdamai. Mereka bermalam dengan sebaik2 malam sementara Abdullah bin saba dengan konco-konconya bermalam dengan penuh kedongkolan. Lalu dia membuat provokasi kepada kedua belah pihak hingga terjadilah fitnah seperti yang diinginkan oleh ibnu saba. Pada masa kelhilafahan Ali bin Abi Tolib kelompok abdullah bin saba datang kepada Ali bin Abi Tolib Radhiyalahu Anhu seraya berkata kamulah, kamulah !! Ali bin Abi Tolib menjawab :siapakah saya? kata mereka kamulah sang pencipta !! lalu Ali bin Abi Tolib menyuruh mereka untuk bertobat tapi mereka menolak. Kemudian Ali bin Abi Tolib menyalakan api dan membakar mereka.
41 H. tahun ini adalah tahun yang dibenci oleh kaum rofidhoh karena tahun ini dinamakan tahun jamaah atau tahun persatuan karena kaum muslimin bersatu dibawah pimpinan kholifah Muawiyah bin Abi Sufyan Radhiyalahu Anhu sang penulis wahyu karena Hasan bin Ali bin Abi Tolib menyerahkan kekhilafahan kepada muawiyah, dengan ini maka surutlah tipu daya kaum rofidhoH.
61 H. Pada tahun ini Husein bin Ali terbunuh di karbala setelah ditinggal oleh penolongnya dan diserahkan kepada pebunuhnya.
260 H. Hasan Al Askari meninggal dan kaum rofidhoh menyangka bahwa imam ke 12 yang ditunggu-tunggu telah bersembunyi di sebuah lobang di samurra dan akan kembali lagi ke dunia.
277 H. Munculnya gerakan rofidhoh qoromitoh yang didirikan oleh Hamdan bin Asyats yand dikenal dengan julukan qirmit di kufaH.
278 H. Munculnya gerakan qoromitoh di bahrain dan ahsa yang dipelopori oleh Abu Saad Al Janabi
280 H. Munculnya kerajaan rofidhoh zaidiyah di Sodah dan Sana di negeri Yaman yang didirikan oleh Husein bin Qosim Arrossi.
297 H. Munculnya kerajaan ubaidiyin di mesir dan maghrib(maroko) yang didirikan oleh Ubaidillah bin Muhammad Al Mahdi.
317 H. Abu Tohir Arrofidhi Al Qurmuti masuk ke kota mekah pada hari tarwiya (8 Dzulhijjah)dan membunuh jamaah haji di masjidil Haram serta mencongkel hajar aswad dan membawanya ke ahsa hingga kembali lagi pada tahun 355 H. Kerajaan mereka tetap eksis di ahsa hingga tahun 466 H. Pada tahun ini berdirilah kerajaan Hamdaniyah di mousul dan halab dan tumbang pada tahun 394 H.
329 H. Pada tahun ini Allah telah menghiakan kaum rofidhoh karena pada tahun ini dimulailah ghoibah al kubro atau menghilang selamanya. Karena menurut mereka imam rofidhoh ke 12 telah menulis surat dan sampai kepada mereka yang bunyinya : telah dimulailah masa menghilangku dan aku tidak akan kembali sampai masa diijinkan oleh Allah, barangsiapa yang berkata dia telah berjumpa denganku maka dia adalah pembohong. Semua ini supaya menghindar dari paertanyaan orang awam kepada ulama mereka tentang terlambatnya imam mahdi keluar dari persembunyiannya.
320-334 H. Munculnya kerajaan rofidhoh buwaihi di dailam yang didirikan oleh buwaih bin syuja. Mereka membuat kerusakan di baghdad. Pada masa mereka orang2 bodoh mulai berani memaki2 sahabt Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam.
339 H. Hajar aswad dikembalikan ke mekkah atas rekomendasi dari pemerintahan ubaidiyah di mesir.
352 H. Pemerintahan buwaihi menutup pasar2 tanggal 10 muharrom serta meliburkan semua kegiatan jual beli, maka keluarlah wanita2 tanpa mengenakan jilbab dengan memukul diri mereka di pasar. Pada saat itu pertama kali dalam sejarah diadakan perayaan kesedihan atas meninggalnya husein bin Ali bin Abi Tolib.
358 H. Kaum rofidhoh Ubaydiy menguasai mesir. Salah satu pemimpinya yang terkenal adalah Al Hakim biamrillah yang mengatakan bahwa dirinya adalah tuhan dan menyeru kepada pendapat reinkarnasi. Dengan ambruknya kerajaan ini tahun 568 H muncullah gerakan Druz.
402 H. Keluarnya pernyataan kebatilan nasab fatimah yang digembar gemborkan oleh penguasa kerejaan ubaidiyah di mesir dan menjelaskan ajaran mereka yang sesat dan mereka adalah zindiq dan telah dihukumi kafir oleh seluru ulama kaum muslimin.
408 H. Penguasa kerajaan ubaidiyah di mesir yangb ernama Al Hakim biamrillah mengatakan bahwa dirinya adalah tuhan. Salah satu dari kehinaannya adalah dia berniat untuk memindahkan kubur Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam dari kota medinah ke mesir sebanyak 2 kali. Yang pertama adalah ketika dia disuruh oleh beberapa orang zindik untuk memindahkan jasad Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam ke mesir. Lalu dia membangun bangunan yang megah dan menyruh Abul Fatuh untuk membongkar kubur Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam lalu masyarakat tidak rela dan memberontak membuat dia mengurungkan niatnya. Yang kedua ketika mengutus beberapa orang untuk membongkar kuburan Nabi. Utusan ini tinggal didekat mesjid dan membuat lobang menuju kubur Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam. Lalu makar mereka ketahuan dan utusan tersebut dibunuH.
483 H. Munculnya gerakan Assasin yang menyeru kepada kerajaan ubaidiyah di mesir didirikan oleh hasan Assobah yang memiliki asal usul darah persia. Dia memulai dakwahnya di wilayah persia tahun 473 H.
500 H. Penguasa ubaidiyun membangun sebuah bangunan yang megah diberi nama mahkota Husein. Mereka menyangka bahwa kepala husein bin ali bin abi tolib dikuburkan di sana. Hingga saat ini banyak kaum rofidhoh yan gberhaij ke tempat tersebut. Kita bersyukur kepada Allah atas nikmat akal yang diberikan kepada kita.
656 H. Penghianatan besar yang dilakukan oleh rofidhoh pimpinan Nasiruddin Al Thusi dan Ibnul Alqomi yang bersekongkol dengan kaum tartar mongolia agar masuk ke baghdad dan membunuh 2 juta muslim dan banyak dari bani hasyim yang seolah2 dicinai oleh kaum rofidhoH. Pada tahun yang sama muncullah kelompok Nusairiyah yang didirikan oleh Muhammad bin Nusair.
907 H. Berdirinya kerajaan Safawiyah di iran yang didirikan oleh shah ismail bin haidar al safawi yang juga seorang rofidhoh. Dia telah membunuh hampir 2 juta muslim yag menolak memeluk mazhab rofidhoh. Pada saat masuk ke baghdad dia memaki khulafa rosyidin di depan umum dan membunuh mereka yang tidak mau memeluk mazhab rofidhoh. Tak ketinggalan pula dia membongkar banyak kuburan orang sunni seperti Abu HanifaH. Termasuk peristiwa penting yang terjadi pada masa kerajaan sofawiyah adalah ketika shah abbas berhaji ke masyhad untuk menandingi haji di mekah. Pada tahun yang sama sodruddin al syirozi memulai dakwahnya kepada mazhab bahaiyah. Mirza ali muhammad al syirozi mengatakan bahwa Allah telah masuk ke dalam dirinya, setelah mati dia digantikan oleh muridnya Bahaullah. Sementara itu di india muncul kelompok Qodiyaniyah pimpinan Mirza Ghulam Ahmad yang mengatakan bahwa dirinya dalah Nabi. Kerajaan safawiyah berakhir pada tahun 1149 H.
1218 H. Seorang rofidhoh dari irak daang ke dariyah di najd dan menampakkan kesalehan dan kezuhudan. Pada suatu hari dia solat di belakang imam muhammad bin suud dan membunuhnya ketika dia sedang sujud saat solat asar dengan belati. Semoga Allah memerangi kaum rofidhoh para pengkhianat.
1289 H. Pada tahun ini buku fashlul khitob fi tahrifi kitabi robbil arbab (penjelasan bahwa kitab Allah telah diselewengkan dan diubah) karangan Mirza Husain bin Muhammad Annuri Attobrosi. kitab ini memuat pendapat rofidhoh bahwasanya Al Quran yang ada saat ini telah diselewengkan, dikurangi dan ditambah.
1389 H. Khomeini menulis buku Wilayatul faqih dan AL Hukumah AL IslamiyaH. Sebagian kekafiran yang ada pada buku tersebut (Al Huykumah AL Islamiyah hal 35) : khomeini berkata bahwa termasuk hal pokok dalam mazhab kita adalah bawah para imam kita memiliki posisi yang tidak dapat dicapai oleh para malaikat dan para Nabi.
1399 H. Berdirinya pemerintahan rofidhoh di Iran yang didirikan oleh Khomeini setelah berhasil menumbangkan pemerintahan syah iran. Ciri khas negara ini adalah mengadakan demonstrasi dan tindakan anarkis atas nama revolsi Islam di tanah suci mekah pada hari mulia yaitu musim haji.
1400 H. Khomeini menyampaikan pidatonya pada peringatan lahirnya imam mahdi fiktif mereka pada tanggal 15 syaban. Sebagian pidatonya berbunyi demikian : para Nabi diutus Allah untuk menanamkan prinsip keadilan di muka bumi tapi mereka tidak berhasil, bahkan Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam yang diutus untuk memperbaiki kemanusiaan dan menanamkan prinsip keadilan tidak berhasil.. yang akan berhasil dalam misi itu dan menegakkan keadilan di muka bumi dan meluruskan segala penyimpangan adalah imam mahdi yang ditunggu- tunggu.... begitulah menurut khomeini para Nabi telah gagal, termasuk Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam... sementara revolusi kafirnya telah berhasil.
1407 H. Jamaah haji iran mengaakan demonstari besar- besaran di kota mekah pada hari jumat di musim haji tahun 1407 . mereka melakukan tindakan perusakan di kota mekah seperti kakek mereka kaum qoromitoh, mereka membunuh beberapa orang aparat keamanan dan jamaah haji, merusak dan membakar toko, merusak dan membakar mobil beserta mereka yang berada di dalamnya. Jumah korban saat itu mencapai 402 orang tewas, 85 dari mereka adalah aparat keamanan dan penduduk saudi.
1408 H. Mutamar Islam yang diadakan oleh Liga Dunia Islam di mekah mengumumkan fatwa bahwa khomeini telah kafir.
1409 H. Pada musim haji tahun ini kaum rofidhoh meledakkan beberapa tempat sekitar masjidil haram di kota mekah. Mereka meledakkan bom itu tepat pada tanggal 7 Dzulhijjah dan mengakibatkan tewasnya seorang jamaah haji dari pakistan dan melukai 16 orang lainnya serta mengakibatkan kerusakan bangunan yang sangat besar. 16 pelaku insiden itu berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 1410 H.
1410 H. Khomeini meninggal dunia, semoga Allah memberinya balasan yang setimpal. Kaum Rofidhoh membangun sebuah bangunan yang menyerupai kakbah di mekah, semoga Allah memerangi mereka..amin..

- MENGENAL SYI'AH

Kemunculan Firqoh(kelompok) Rofidhoh dimulai ketika munculnya seorang Yahudi dari yaman bernama Abdullah bin Sabayang berpura2 masuk islam dan berpura2 mencintai Ahlul bait Nabi Sallalahu Alaihi Wasallam, bersikap berlebihan terhadap Ali bin Abi Tolib Rodhiallahu Anhu, mendakwakan bahwa Nabi telah mewasiatkan kepada Ali bin Abi Tolib untuk menjadi khalifah setelah wafatnya nabi lalu menganggapnya sebagai Tuhan, hal ini diakui oleh buku2 syiah.
Dalam buku Al Maqolat wal Firoq hal 10-21 : Al Qummi mengakui keberadannya dan menganggap ibnu saba sebagai orang pertama yang mengatakan bahwa nabi telah mewasiatkan kepada Ali untuk menjadi imam, bahwa Ali akan kembali lagi ke dunia setelah wafat, dan orang pertama yang memulai mencela dan memaki Abu Bakar, Umar, Utsman dan seluruh sahabat nabi. Hal ini seperti dikemukakan Naubakhti dalam bukunya Firoqusyiah hal 19-20 . Al Kisyi juga mengemukakan hal yang sama dalam bukunya Rijalul Kisyi hal 106-108 . pengakuan adalah bukti yang terkuat dan mreka adalah pemuka ulama rofidhoh.
Sebab penamaan mereka dengan Syiah Itsna asyriyyah. (dua belas)
Dari 12 imam yang dianggap imam oleh Rofidhoh sbb:
1 . Ali bin Abi Tolib Rodhiyallahu Anhu yang mereka juluki dengan Al Murtadho, khulafa Rosyidin ke 4 , menantu Rasululah saw, mati dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljim si Khawarij di masjid Kufah tahun 17 Romadhon 40 H.
2. Hasan bin Ali Radhiyallahu Anhuma yang dijuluki almujtaba.
3. Husein bin Ali Radhiyalahu Anhuma yang dijuluki syahid.
4 . Ali Zainal Abidin bin Husein ( 80- 122 ) yang dijuluki Al sajjad.
5 . Muhammad Al baqir bin Ali Zainal Abidin (meninggal th 114 H) yang dijuluki Al Baqir.
6 . Jafar Assodiq bin Muhammad Al Baqir (meninggal th 148 H) dijuluki Assodiq.
7 . Musa Al Kazim bin Jafar Assodiq (meninggal th 183 H) dijuluki Al Kazim.
8 . Ali Arridho bin Musa AL Kazim (meninggal th 203 H)dijuluki Arrodhiy.
9 . Muhammad Al Jawwad bin Ali Arridho (195 H-226H)dijuluki Attaqiy.
10 . Ali Al Hadi bin Muhammad Al Jawad ( 212-254 H) dijuluki Annaqiy.
11 . Hasan Al Askari bin Al Alhadi ( 232-260 H) dijuluki Azzakiy.
12 . Muhammad Al Mahdiy bin Hasan Al Askari, tidak diketahui kapan dilahirkan, ada yang berpendapat bahwa dia belum mati tapi menghilang di sirdaab. Dijuluki sebagai Alhujjah yang ditunggu2 dan kita Ahlussunnah menjulukinya dengan mahdi palsu.
Mereka menyangka bahwa Imam mahdi tersebut telah menghilang di sebuah lobang di rumah ayahnya di Samurra di Irak dan tidak pernah keluar lagi. Terjadi perselisihan mengenai waktu menghilangnya mahdi tersebut. Ada yang berpendapat dia berumur 4 tahun saat menghilang, ada yang berpendapat bahwa diamenghilang umur 8 tahun. Tetapi kebanyakan peneliti dan ulama berpendapat bahwa imam ke dua belas tersebut meamng tidak pernah ada, hanya merupakan karangan orang syiah saja.
Sebab Penamaan mereka sebagai Rofidhi
Kata Rofdh secara bahasa memiliki makna menolak.[1]
Rafidhoh secara istilah bermakna: sebuah firqoh (kelompok) yang menyatakan diri mendukung dan cinta ahlul bait nabi Sallalahu Alaihi Wasallam dengan memusuhi Abu Bakar dan Umar serta para sahabat kecuali beberapa orang, mengkafirkan mereka dan mencela/memaki para sahabat.
Imam Ahmad bin Hambal berkata Rofidhoh adalah mereka yang memusuhi sahabat nabi Sallalahu Alaihi Wasallam, yang memaki2 dan menghina mereka.[2 ] Abdullah bin Ahmad berkata : "aku bertanya kepada ayahku tentang Rofidhoh maka dia menjawab bahwa mereka adalah yang memaki Abu Bakar dan Umar."[3]
Imam Abu Qosim Attaimiy yang dijuluki dengan pembela sunnah tentang Rofidhoh: "mereka adalah yang memaki Abubakar dan Umar Rodhiyallahu Anhuma, semoga Allah meridhoi mereka berdua dan para pecinta mereka berdua." [4]
Tidak ada kelompok lain selain Rofidhoh yang mencela Abu Bakar dan Umar, ini adalah karena besarnya kehinaan mereka, semoga mereka dimusuhi Allah.
Syeikhul Islam Ibnu Taymiyah berkata: "Hanya Rofidhoh yang memusuhi dan melaknat Abu Bakar dan Umar, tidak ada selain mereka yang membenci kedua sahabat tersebut."[5]
Dalam literatur Rafidhoh telah dijelaskan bahwa cinta kepada Abubakar dan Umar adalah batasan yang membedakan mereka dengan kelompok lain yang mereka sebut sebagai Nawasib. Darrazi meriwayatkan dari Muhammad bin Ali bin Musa: "Aku menulis surat kepada Ali bin Muhammad Alaihissalam[6] tentang Nasibi apakah perlu untuk mengujinya/mengetahuinya dengan lebih jauh dari sekedar mendahulukan Jibt dan Toghut[7 ] (daripada Ali) dan meyakini bahwa mereka berdua adalah Imam? Maka beliau menjawab bahwa siapa saja yang begitu berarti nasibi." [8]
Sementara itu kebanyakan ilmuwan berpendapat bahwa sebab mereka disebut Rofidhoh adalah karena mereka menolak Zaid bin Ali dan keluar dari tentaranya setelah sebelumnya mereka adalah tentara Zaid bin Ali saat beliau memberontak kepada Khalifha Hisyam bin Abdul Malik tahun 121 H setelah mereka mengumumkan permusuhan terhadap Abubakar dan Umar lalu dilarang oleh Zaid.
Abul Hasan Al Asyari berkata : Zaid bin Ali berpendapat bahwa Ali adalah sahabat yang paling utama dan berpendapat boleh memberontak kepada pemerintahan yang zolim serta mencintai Abubakar dan Umar. Setelah muncul orang yang memaki abubakar dan Umar di kalangan tentaranya maka dia memarahi mereka. Lalu sebagian tentaranya menolak perkataan Zaid dan memisahkan diri dari kelompoknya lalu Zaid berkata: "Kalian telah menolakku (rofadhtumuunii)", maka dikatakan bahwa mereka disebut sebagai Rofidhoh karena perkataan zaid di atas.[9]
Qowamussunah[10 ], Arrozi[11 ], Syihristani[12 ], Ibnu Taymiyyah[13 ] juga berpendapat demikian. Sementara itu Abul Hasan Al Asyari memiliki pendapat lain, yaitu mereka diseut rofidhoh karena menolak kepemimpinan Abubakar dan Umar.[14] Kaum Rofidhoh sangat tidak senang dengan sebutan ini dan berpendapat bahwa julukan ini (rofidhoh) adalah sebutan yang berasal dari musuh mereka. Muhsin Al Amin berkata Rofidhoh adalah ejekan kepada mereka yang mengutamakan Ali bin Abi Tolib dalam khilafah dan kebanyakan digunakan untuk ejekan.[15]
Oleh karena itu mereka menyebut diri mereka sebagai syiah dan dikenal luas dengan sebutan ini, serta memebuat beberapa cendikiawan tepengaruh dan menyebut mereka dengan sebutan syiah. Pada hakekatnya istilah syiah sendiri bermaknan umum yaitu mereka yang membela atau masuk dalam golongan seseorang. Memang Mereka secara nampak masuk dalam golongan Ali bin Abi Tolib tapi mereka menolak kepemimipinan Abubakar dan Umar serta menolak kebenaran maka mereka sebenarnya adalah rofidhoh, dan inilah sebutan yang harus kita gunakan untuk menyebut mereka.

[1 ] Qamus AL Muhith, Fairuz Abadi 2 /332 , Maqayiis Allughoh, Ibnu Faris 2 /422.
[2 ] Tobaqot AL Hanabilah Ibn Abi Yala 1 /33
[3 ] Riwayat Al Khollal dalam kitab Assunnah no 777 dengan sanad sohih menurut peneliti kitab tsb.
[4 ] Al Hujjah fi bayan Al mahajjah 2 /478
[5 ] Majmu Fatawa 4 /435
[6] Abul Hasan Ali AlHadi bin Muhamad Al Jawad salah seorang Imam Syiah.
[7 ] Yang dimaksud adalah Abubakar dan Umar. Disebutkan dalam tafsir Al Ayyasyi 1 /246 dalam keterangan surat
Annisa ayat 51.
[8 ] Al Mahasin Anifsaniyyah karangan Muhamad AL Asfur Addarrozi hal. 145.
[9 ] Maqolatul Islamiyiin 1 /137
[10 ] Alhujjah fi bayanil mahajjah. 2 /478
[11 ] Itiqod Firoqul Muslimin wal Musyrikin. Hal. 52.
[12 ] AL Milal wannihal 1 /155
[13 ] Minhajussunnah 1 /8 Majmu Fatawa 13 /36.
[14 ] Maqolatul Islamiyin 1 /89
[15 ] Ayanu Syiah 1 /20

- KEJAHATAN SYIAH

Bahwa seorang pemerhati hakekat (syiah) Rofidhoh serta aktifitas mereka akan mudah mengetahui bagaimana kriminal serta rasa benci mereka terhadap seluruh manusia dan khususnya golongan Ahlussunnah dimana perasaan benci ini berasal dari aqidahnya yang telah membuat pandangan mereka terbalik, yang baik dianggap buruk dan sebaliknya.. keburukan dianggap sebagai kebajikan.
(Syiah) Rofidhoh adalah sekelompok orang liar yang berlaku kejam, ganas pada mereka berbeda kenyakinan terutama Ahlussunnah yang dianggap sesat serta menjadi musuh utama mereka, yang selalu menerangkan kebobrokan akidah syiah pada masyarakat, karena ini pula mereka menghalalkan darah dan harta Ahlussunnah.
Anda perlu membaca kutipan- kutipan dari buku mereka,.
Diriwayatkan dari Dawud bin Farqod. Dia berkata : Saya berkata pada Abi Abdillah AS. Apa pendapatmu tentang membunuh seorang Nasibi? Ia berkata: halal darahnya akan tetapi hati-hatilah dan bila kau dapat runtuhkan dinding atas mereka dan tenggelamkan mereka kedalamada bukti/ jejak.(Wasailusyiah 18 /463 , Biharul Anwar 27 /231).
Komentar Imam Khumaini terhadap kutipan di atas : jika kamu dapat mengambil hartanya maka ambillah, jangan lupa memberi kami seperlimanya. Di samping ketarangan di atas, Khomeini mengatakan dalam kitabnya Tahrirul Wasilah jilid 1 hal 352 : pendapat yang terkuat adalah menyamakan Nasibi dengan orang kafir dalam hal diperbolehkan mengambil hartanya sebagai ghanimah dan wajibnya memberikan seperlima dari rampasan harta itu, dan yang jelas diperbolehkan mengambil harta mereka di mana saja dengan cara apa saja serta wajib memberikan seperlima dari harta tersebut pada kami.
Sayid Nimatullah Al Jazairi salah satu tokoh (Syiah) Rofidhoh berkata (sesungguhnya pada suatu kita Ali bin Yaqthin menteri salah seoran menteri yang bermazhab syiah. Suatu kali dalam penjaranya terdapat sekelompok orangg yan gtidak bermazhab syiah, lalu dia menyuruh anak buahnya agar merobohkan atap penjara maka sejumlah 500 orang mati tertimpa atap bangunan) Kitab Al Anwar Annumaniyah jilid 3 hal 308.
Buku sejarah mengisahkan tentang masuknya Hulako ke Baghdad. Dia telah melakukan pembantaian terbesar dalam sejarah manusia di mana sungai Tigris menjadi merah airnya karena banyaknya mayat ahlussunnah yang dibunuh dan diceburkan dalam sungai. Setelah itu warna sungai berubah menjadi biru karena banyaknya buku-buku yang diceburkan. Penyebab semua ini adalah dua orang menteri yang bernama Nasiruddin Attusi dan Muhammad bin Alqomi, keduanya menjadi menteri pada khilafah Abbasiyah, dan keduanya adalah penganut Syiah, mereka berdua diam- diam menjalin komunikasi dengan Holako dan berhasil mempengaruhi Hulako agar menginvasi Bagdad sekaligus meruntuhkan pemerintahan Abbasyiah. Keduanya punya kekuasaan yang luas dalam pemerintahan namun perasaan benci pada khilafah Abbasiyah tetap membara dalam hati mereka karena khilafah Abbasiyah menganut mazhab Ahlussunnah, maka begitu Hulako masuk dan merobohkan khilafah Abbasiyah, lalu mereka berdua menjadi menteri Holako padahal Hulako bukanlah seorng Muslim tapi dia adalah penyembah berhala.[1]
Ternyata Khomeini sangat puas terhadap kinerja Ali bin Yaqthin, Thousy dan Alqomi dan menganggap bahwa apa yang telah mereka perbuat adalah suatu kontribusi yang besar terhadap Islam.
Sayid Nimatullah Aljazairi berkata tentang nasibi (sebentar lagi pembaca akan mengatahui, siapa itu Nasibi) :  Ulama Syiah sepakat bahwa bahwa nasibi adalah orang-orang kafir dan najis, lebih jahat dari orang- orang Yahudi dan Nasrani. ciri-ciri Nasibi adalah mendahulukan orang selain Ali dalam kepemimpinan kaum muslimin setelah wafatnya Rasulullah. Al Anwar Annumaniyah jilid 2 hal 207-208.
Berarti siapa saja yang berpendapat bahwa khalifah yang pertama setelah Nabi wafat adalah Abubakar, Umar dan Usman adalah nasibi (pembenci, pembangkang ahlul bait).
Sahabat Nabi adalah kaum yang paling banyak terkena caci-maki syiah, terutama Abu Bakar  Umar  Ustman  Aisyah - Hafsah yang keduanya adalah istri Rasululloh, oleh karena itu dalam doa berhala quraisy tercantum demikian :Ya Alla laknatilah dua berhala Quraisy,- Abu Bakar  Umar- Jibt dan Toghutnya, serta kedua anaknya -Aisyah dan Hafsoh-. Doa ini tercantum dalam literatur syiah. Dan Khumaini selalu membacanya tiap hari setelah selesai sholat shubuh, seperti yang dikisahkan Husein Musawi, seorang Mujtahid Syiah yang kembali pada Ahlussunah dalam bukunya Lillah tsumma littarikh.
Dari Hamzah bin Muhmmad Athhoyar berkata : suatu hari kami menyebut-nyebut Muhamad bin Abi Bakr lalu Ia berkata (semoga Alah merahmatinya. Ia berkata, suatu hari Muhammad bin Abi Bakri berkata pada kepada Amirul Muminin Ali bin Abi Tolib : Bentangkan tanganmu, saya akan membaiat. Ia berkata apa yang akan engkau lakukan. Ia berkata baiklah, kemudian ia membentangkan tangannya maka ia berkata : Saya bersaksi bahwa engkau adalah pemimpin yang harus di taati dan ayahku (Abu Bakar) tempatnya di neraka. Rijalul Kisysyi hal 61.
Dari Syuaib dari Abi Abdillah As Berkata setiap keluarga pasti ada yang baik di antara mereka, dan sebaik-baik orang di antara keluarga yang jahat adalah Muhammad bin Abi Bakr.Rijalul Kisyi hal 61.
Adapun Umar, Sayyid Nimatullah Aljazairi berkata :Umar bin Khottob menderita penyakit dilobang anusnya yang tidak dapat diobati selain dengan air mani. Al Anwar Annumaniyah jilid 1 hal 63.
Dan ketahuilah bahwa di kota Kasyan di Iran ada sebuah daerah bernama (Baghi fin) ada sebuah monumen seperti monumen pahlawan tak dikenal di di dalamnya ada kuburan yang diyakini sebagai kubur Abi Luluah Fairuz Al Faarisy Al Majusi si pembunuh Umar bin Khotthob dimana orang biasanya menyebutnya dengan nama yang maknanya dalam bahasa Indonesia (kuburan pahlawan Agama yang pemberani). Abu Luluah dijuluki demikian karena dia berhasil membunuh Umar bin Khotob.
Di dinding bangunan ini terdapat tulisan dalam bahasa parsi  marak bar Abubakar, marak bar Umar, Marak bar Utsman, yang artinya mampuslah Abu Bakar  Umar  Usman.
Tempat ini dikunjungi oleh orang- orang Iran dan mereka banyak memberikan sumbangan harta, saya telah menyaksikan sendiri tempat ini (ucapan ini dari Husein Musawi). Kementerian pendidikan Iran telah merenovasi tempat ini, lebih dari itu foto tempat ini dijadikan kartu pos.
Di ceritakan oleh kulaini dari Jafar As berkata sesungguhnya Abu Bakar  danUmar Meninggal dunia dalam keadaan belum bertaubat dan tidak ingat apa yang telah mereka lakukan pada Ali bin Abi Tolib, maka keduanya mendapat lanat dari Allah, Malaikat dan semua manusia. Al Kafi jilid 8 hal 246.
Dan diriwayatkan oleh Ali bin Yunus Al Bayadhi : bahwa Ustman adalah seorang gay dan banci. Sirotul Mustaqim jilid 2 hal 30.
Kemudian yang menjadi pertanyaan bila ketiga kholifah Abu Bakar, Umar, Ustman bertingkah laku sebagaimana disebutkan di atas lantas bagaimana Ali membaiat mereka dan bagaimana Ali menjadi menteri bagi ketiganya semasa mereka menjabat sebagai khalifah?
Dan bila yang seperti dikatakan Sayid Aljazairi bahwa Umar bin Khottob menderita penyakit dilobang anusnya yang tidak dapat diobati selain dengan air mani, lantas bagaimana Ali mau menikahkan anaknya Ummi Kultsum dengan Umar? Apakah Ali tidak tahu bahwa Umar terkena penyakit itu, sementara Nimatullah Al Jazaairi tahu? Kita hanya perlu menggunakan sedikit akal sehat.
Tentang Aisyah, Ibnu Rajab Al Barsi berkata bahwa sesungguhnya Aisyah telah mengumpulkan uang haram sebanyak 40 dinar. Masyarif Anwaril Yaqin hal 86.
Telah diriwayatkan oleh Kulaini :semua orang adalah anak zina dan pelacur kecuali Syiah.Al Kafi jilid 8 hal 135.
Sebagian nukilan dari kitab mereka yang mengisahkan tentang apa yang dilakukan oleh Imam Mahdi Syiah :
1 . Melaksanakan hukuman had terhadap Aisyah. Abu Jafar berkata : jika Imam Mahdi telah keluar, maka Aisyah akan datang padanya, untuk menghukumnya dengan mencambuk dan membalaskan dendam Fatimah. Biharul Anwar jilid 52 hal 314
2 . Mengeluarkan Abu bakar dan umar dari kuburnya kemudian menyalibnya dan membakarnya. Al Anwar Annumaniyah jilid 2 hal 85.
3 . Akan menyebarkan malapetaka. Dari Abu Jafar berkata :  Allah telah mengutus Nabi Muhammad sebagai rahmat, dan membangunkan Mahdi sebagai malapetaka. Biharul Anwar jilid 52 hal 315.
4. Akan membunuh semua anak cucu para pembunuh Imam Husein. Imam Ridho ditanya : Apa pendapatmu tentang hadits yang diriwayatkan dari Imam Jafar Assodiq : jika Imam mahdi telah muncul, dia akan membunuh seluruh anak cucu para pembunuh Imam Husein karena perbuatan kakek mereka. Imam Ridho menjawab : hal itu benar adanya. Aku berkata : bagaimana dengan firman Allah : seseorang tidak akan menanggung dosa orang lain (surat Annajm) dia menjawab :para anak cucu pembunuh Husein telah ridho terhadap perbuatan kakek mereka dan bangga akan hal itu.
Setelah runtuhnya pemerintah Pahlawi di Iran karena Revolusi dan Khumaini memegang kendali pemerintahan maka para ulama Syiah harus mengunjungi Imam untuk mengucapkan selamat atas kemenangan ini dengan berdirinya negara Syiah modern yang dipimpin oleh para ahli agama.
Aku merasa lebih wajib dari mereka untuk mengucapkan selamat pada imam, karena hubungan saya yang dekat dengannya (cerita Husein Khumaini Al Musawi). Lalu aku pun berkunjung ke Iran sebulan setengah setelah Imam Khumaini pulang ke Teheran dari pengasingannya di Paris. Dia menyambutku dengan gembira. Kebetulan saya mengunjungi Imam sendirian dan tidak bersama rombongan Ulama irak.
Dan pada kesempatan khusus dengan imam, dia berkata: Wahai Sayid Husain, sekarang tiba saatnya untuk melaksanakan wasiat para imam, kita harus menghabisi semua nasibi, membunuh anak-anak mereka dan membiarkan istri-istri mereka tetap hidup. Kita tidak akan membiarkan satu pun dari mereka lolos dari siksaan. Harta mereka murni untuk Syiah. Kita akan meluluh lantakkan kota Mekkah dan Madinah dari muka bumi karena dua kota ini menjadi sarang kaum wahabi, dan karbala harus menjadi tanah suci, dan menjadi kiblat orang-orang sholat. dengan ini akan terwujud apa yang di impi-impikan oleh para imam, dan kita telah mendirikan negara kita ini dengan perjuangan yang lama dan sekarang rencana itu tinggal kita laksanakan.
Catatan
Ketahuilah bahwa kebencian Syiah terhadap Ahlussunah itu tidak dapat dilukiskan, sehingga para ulama Syiah membolehkan pengikutnya untuk berbohong atas nama ahlussunnah, menuduh tanpa bukti serta menjelek- jelekkan mereka.
Kaum syiah memandang ahlussunnah dengan penuh kebencian, hal itu sudah menjadi instruksi dari pimpinan tingkat atas mereka. Bahkan mereka diinstruksikan untuk masuk ke instansi-instansi pemerintahan, terutama instansi yang vital seperti angkatan bersenjata dan badan inteljen. Mereka semua menunggu saatnya untukmengumumkan perang terhadap ahlussunnah. Ironisnya, mereka melakukan semua itu dengan anggapan sebagai bentuk kebaktian mereka pada ahlulbait.
Apa yang dialami oleh ulama Ahlussunnah di Iran menjadi saksi terhadap kekejaman dan sikap ganas mereka. Penangkapan dan pembunuhan terhadap ulama Ahlussunnah masih terus berlangsung setelah Khatami menjadi presiden. Penindasan ini tidak hanya terjadi di kota-kota yang di dalamnya terdapat banyak penduduk Ahlussunnah, tapi sampai ke desa-desanya.
Syeih Yar Muhamad Kahrowazi, tokoh sunni yang juga memimpin Perkumpulan Ahlussunah dan juga termasuk pengelola sebuah sekolah di kota Khasy telah dibunuh. Seluruh bukti mengarah kepada badan inteljen Iran yang telah membunuhnya, karena yang menangkapnya adlah kepala sekolah tempat dia mengajar. Hal tersebut bagian propaganda pemimpin revolusi mereka Ayatu Syaitan Khumaini untuk membersihkan Iran dari Ulama Ahlussunnah dalam rangka mempermudah rencanamereka untuk menjadikan Iran bersih dari Ahlussunnah. Pengganti syeikh yaitu Untuk memutuskan komunikasi antar mahasiswa Ahlussunnah mereka menempatkan mereka di beberapa penjuru daerah namun setelah salah satu Syeih mencoba melawan maka kemudian mereka menagkapinya, menyiksa dan baru kemudian mengembalikan ke asal mereka.
Dengan demikian kita dapat simpulkan bahwa mereka itu adalah orang-orang kafir Najasi dia lebih jahat dari orang Yahudi Nasrani. Mereka adalah anak cucu para pelacur yang harus dibunuh di ambil hartanya tidak mungkin dapat berkumpul dalam berbagai hal dan tidak perlu ada kesepakatan baik ucapan, tingkah laku.

[1] Persis dengan yang terjadi saat ini, di mana seorang syiah yang bernama Ahmad Chalabi berhasil mempengaruhi pemerintah Amerika untuk menginvasi Irak dengan bukti- bukti palsu yang akhirnya membuat Amerika sendiri marah pada Chalabi, Chalabi yang dulu dianggap pahlawan pembebasan Irak kini dianggap pengkhianat oleh Amerika sendiri. Tapi Allah memiliki rencana lain, dengan izin Allah, Irak akan menjadi permulaan countdown kehancuran Amerika...


- MENGAPA KITA SESATKAN SYIAH ?

Mengapa kita membedakan antara Sunni dan syiah, padahal kita memerlukan persatuan?

Dr Abdul Rahim Ballouchiy
Bagaimana mungkin terjadi persatuan antara Islam dan mereka yang menolak Islam [1] .... antara penolong Allah dan syiah(kelompok, penolong) syaithon? persatuan dan kesatuan tidaklah didasarkan kecuali pada aqidah dan agama kita, bahkan kesatuan atau wihdah ummah itu harus dibangun diatas persamaan aqidah sebagaimana dikatakan As syahid Sayyid Quthb: Sudah menjadi kelaziman untuk menjadikan aqidah sebagai barometer keanggotaan dalam sebuah pergerakan yang bertujuan untuk mengembalikan manusia menuju pada uluhiyatullah, rububiyyatullah, kekuasaan, syariat Allah. Dikisahkan ketika Bani Israel menyembah anak sapi kemudian Musa datang kepada mereka, kemudian dengan marah dia menarik jenggot saudaranya, ketika itu Harun Beralasan :
Wahai saudaraku janganlah kamu menarik jenggotku dan juga kepalaku, sesungguhnya yang aku khawatirkan adalah jika kamu berkata: sesungguhnya kamu telah memecah belah bani Israel, dan kamu tidak mendengar perkataanku. (Toha ayat 94) . Harun berpendapat bahwa membiarkan Bani Israel tetap menyembah patung anak sapi hingga datangnya Musa. Dan dia khawatir dianggap telah memecah belah bani Israel. Maka Musa mencacinya dengan sangat keras. Sesungguhnya perpecahan dalam keadaan tauhid lebih baik daripada persatuan dalam kemusyrikan. Dan kita tidak lupa apa yang diriwayatkan Bukhori bahwasanya Malaikat menyebutkan Muhammad sebagai orang yang memecah manusia.
Maka jika kaum Rafidhoh menghendaki persatuan, mengapa mereka menindas kalangan Sunni di negeri mereka dan menghalalkan darah mereka semenjak masa pemerintahan Qoromithoh hingga saat ini di negeri Iran?... Dan perlu diketahui bahwa bukanlah kita yang memulai serangan-serangan ini akan tetapi merekalah yang menyulutkan api. Dan seandainya celaan dan hinaan mereka hanya ditujukan kepada kita, niscaya tidak akan menjadi masalah besar. Akan tetapi hinaan dan celaan tadi ditujukan kepada keluarga Rasulullah saw, kepada istri-istri beliau-ummahutul mukminin dan juga kepada para orang tua istri-istri beliau, para sahabat dan juga mereka yang mengikuti sunnah beliau. Kaum Rafidhoh mengakui bahwa yang memulai dengan celaan terhadap para sahabat adalah Ibn Saba seorang Yahudi, peletak dasar madzhab mereka. Maka tidak alasan bagi kita untuk memaafkan mereka, karena Rasulullah saw telah bersabda: Sesungguhnya Allah telah memilihku, dan telah memilih para sahabat untukku, diantara mereka ada yang dijadikan untukku menjadi menteri, ada yang menjadi mertua, ada yang menjadi penolong. Maka barangsiapa yang mencela mereka maka atasnya laknat Allah dan malaikat-Nya dan laknat seluruh manusia. Allah tidak akan menerimanya dihari kiamat kelak .
Mengapa mereka disebut rafidhoh ?
Bukan kita yang memberi nama mereka dengan Rafidhoh, akan tetapi mereka sendiri yang membuat nama buat kelompok mereka. Awalnya adalah ketika mereka datang kepada Zaid ibn Ali ibn Husain, mereka berkata: Kamu berlepas diri dari Abu Bakar sehingga kami akan bersama kamu. Beliau berkata: Mereka berdua adalah sahabat kakekku, bahkan kami menjadikan mereka berdua sebagai wali kami. Mereka berkata: Kalau begitu kami menolakmu (rafadhnaaka) maka mereka menamakan orang yang bersama mereka dengan Rafidhoh dan orang yang mengangkat Zaid mereka namakan Zaidiyah. But (lihat Muqoddimah ibn Kholdun) nama ini disebutkan oleh syeikh mereka Al Majlisi dalam bukunya Al Bihar, dia sebutkan empat hadits dari hadits mereka.
Dalam kitab Al Kafi jilid 8 hal 28 kulaini meriwayatkan dalam sebuah riwayat yang sangat panjang, sebagian isinya berbunyi sebagai berikut, Abu Bashir bertanya pada Abu Abdullah: kita telah dijuluki dengan sebuah julukan yang mematahkan punggung kami dan mematikan hati kami, serta membuat para penguasa menghalalkan darah kami karena sebuah hadits yang diriwayatkan oleh ulama mereka, Abu Abdullah bertanya : apakah julukan itu Rofidhoh? jawabku ya lalu Abu Abdullah menjawab: yang menjulukimu dengan julukan itu bukanlah mereka, tapi Allah lah yang memberi sebutan itu
Akan tetapi ketika mereka menyadari bahwa nama yang mereka gunakan adalah nama yang pernah diprediksikan Rasulullah saw akan kemunculannya dan beliau memerintahkan supaya membunuh pengikut kelompok ini, sebagian diantara mereka berusaha untuk mengingkari nama ini. Sedangkan kami menamakan mereka dengan Rafidhoh adalah karena penolakan mereka terhadap Islam. Telah diriwayatkan dari Ali ibn Tholib r.a bahwasanya Rasulullah saw bersabda: Akan muncul diumatku di akhir zaman nanti satu kaum yang bernama Rafidhoh, mereka menolak Islam. Riwayat Ahmad. Kemudian Imam Ali juga meriwayatkan: Bersabda Rasullah saw : maukah kamu saya tunjukkan dengan satu amalan yang apabila kamu mengamalkannya kamu akan masuk surga? Akan muncul di umatku satu kaum yang mempunyai sebutan Rafidhoh, apabila kamu menjumpainya maka bunuhlah mereka, sesungguhnya mereka adalah orang-orang musyrik. Kemudian Ali berkata: Akan ada sesudah kami nanti satu kaum yang berdalih mencintai kami, akan tetapi mereka mendustakan kami, tanda mereka adalah mereka mencela Abu Bakar dan Umar r.a.
Orang-orang syiah juga bersyahadat, sholat adzan dan juga haji, bagaimana kita menganggap mereka kafir?
Orang-orang murtad yang diperang Abu Bakar, dan dihalalkan darah mereka adalah orangorang yang juga bersyahadat, sholat, adzan, puasa, haji dan mengklaim diri mereka sebagai muslim, tetapi semua itu tidak bermanfaat bagi mereka dikarenakan mereka telah menolak untuk membayar zakat kepada kholifah (dan kaum rafidhoh menolak zakat, dan membayarkan seperlimanya harta mereka untuk imam-imam mereka), dan sebagian di antara orang-orang murtad tadi ada yang menganggap Musailamah sama dengan Rasulullah saw, dengan itu darahnya halal dan mereka dianggap keluar dari islam. Lantas bagaimana dengan mereka yang telah menganggap imam-imam mereka satu martabat dengan Allah, mereka menyatakan bahwa imam-imam mereka mengetahui seluruh ilmu yang dikeluarkan kepada para malaikat, Rasul dan para Nabi, mereka juga menyatakan bahwa imam mereka mengetahui apa yang telah dan akan terjadi kemudian, mereka juga mengetahui kapan akan mati, dan para imam tadi tidak akan mati kecuali dengan pilihan mereka. Hal ini adalah sangat bertentangan dengan firman Allah taala:
 Sesungguhnya Allah yang mengetahui tentang kiamat, Dia juga yang menurunkan hujan, Dia yang mengetahui apa yang ada di rahim, seorang jiwa tidak akan mengetahi apa yang akan dilakukannya esok hari, dan seorang jiwa tidak mengetahui kapan dia akan mati, Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi Maha Mengerti. . (QS. Luqman 34)
Mereka itu adalah kelompok Rafidhoh yang mana imam Ali membakar mereka sebagaimana diriwayatakan dalam Bukhori: Bahwasanya Rasulullah saw berkata tentang kaum Khawarij: Dimana saja kamu jumpai mereka maka bunuhlah mereka, sungguh jika aku menemui mereka niscaya akan aku bunuh mereka sebagaimana kaum Aad di bunuh. Meskipun mereka adalah orang yang banyak melakukan ibadah, bahkan para sahabat menganggap sholat mereka lebih sedikit dari khawarij. Padahal mereka belajar dari sahabat. Ketika itulah syahadat mereka tidak bermanfaat, ibadah mereka yang banyak dan keislaman mereka juga tidak bermanfaat, dikarenakan mereka telah mengkafirkan para sahabat.
Disini kami ingin mengangkat sebuah bukti yang kami ambilkan dari ulama mereka, syiah rafidhoh Nikmatullahi al Jazairi dalam bukunya al Anwar Nukmaniyah: Sesungguhnya kami tidak akan pernah sepakat dengan mereka kaum sunni- tentang Allah, Nabi dan Imam. Dikarenakan mereka mengatakan: Tuhan kami adalah yang Nabinya Muhammad dan khalifah setelahnya Abubakar, dan kami rafidhoh tidak beriman pada tuhan itu dan Nabi yang tadi, karena Robb yang Nabinya Muhammad dan Khalifah setelahnya adalah Abubakar bukanlah tuhan kami [2] 
Bukanlah lebih tepat bagi kita untuk memerangi orang Yahudi dari pada memerangi kaum yang juga bersyahadat??
Bagaimana kita tolong menolong dengan kaum munafikin? Bukankah Allah telah berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang- orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti- hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya."
Barangkali anda lupa bahwasanya pendiri madzhab ini Ibn Saba al Yahudi. Dan mereka kaum rofidhoh, senantiasa bekerjasama sepanjang sejarah dengan orang- orang Yahudi dan Nasrani semuanya adalah musuh umat ini, maka cukupkah hanya dengan syahadat?
Kami ingin kembali pada kisah peperangan Abu Bakar dengan kaum murtad (yang mana orang rafidhoh mendukung mereka) Mutsanna ibn Harits Asy Syaibani telah mengejar orangorang murtad sampai masuk pada wilayah Persi, kemudian Abu bakar bertanya kepada beliau r.a. tentang usaha pengejarannya sehingga sampai di negeri Persi, Mutsanna berkata: Saya khawatir mereka akan menyerang dari belakang, jika saya merasa aman akan hal ini niscaya akan aku perangi mereka walaupun mereka ada di dalam istana Kisra.
Kita bisa mencermati apa yang dikatakan Mutsanna ketika menjawab pertanyaan Abu bakar r.a ketika dia mengatakan: Saya takut apabila diserang dari belakang....!! Adakah kaum muslimin sekarang ini merasa aman dengan tersembunyi dari arah belakang mereka??? Apa yang dahulu dikhawatirkan Mutsanna mustinya sekarang ini kita lebih khawatir akan ancaman mereka disegala tempat dan waktu. Ya, memang benar apa yang telah dilakukan Sholahuddin Al Ayyubi ketika memutuskan untuk memerangi kaum rafidhoh terlebih dahulu sebelum memerangi orang Nasrani, dia berhasil menumbangkan kekuasaan Ubaidiyyin (Fathimiyyah). Kalaulah tidak niscaya Sholahuddin tak akan dapat membebaskan Al Quds dari cengkeraman pasukan Salib. Dengan karunia Allah dan kelebihan Sholahuddin tidak terdapat satupun orang rifidhoh di Afrika bagian utara, setelah sebelumnya tumbuh berkembang disini. Maka dengan adanya Negara Ubaidiyyah tumbuhlah negara Nasrani di Palestina, dan dengan adanya Negara Rafidhoh di Iran sekarang ini dan dengan terpecah belahnya kaum muslimin tumbuhlah Negara Yahudi di Palestina.
Dan inilah bukti sejarah yang membuktikan bahwa rafidhoh telah menjadi sebab terhambatnya perluasan dakwah Islam. Para sejarawan juga menyebutkan bahwa Khilafah di Istambul terpaksa harus menarik pasukannya yang sudah berada di jantung kota Vienna ibu kota Austria, disebabkan karena Iran Rafidhoh melakukan penyerangan terhadap mereka... Maka berapa banyak kebaikan yang telah mereka rusak dengan terang- terangan dan dengan muka manis dengan melafalkan kalimah toyyibah  Laa ilaaha Illlallah  lalu mereka menusuk kita semua dari belakang. Ya, menumpas kaum rafidhoh adalah satu keharusan sebelum menumpas kaum Yahudi dan Nasrani. Sesungguhnya kejahatan kaum Yahudi dan nasrani terlihat, akan tetapi kaum rafidhoh mereka adalah kaum yang juga mengarahkan ibadah mereka ke kiblat, mereka juga memakan sembelihan yang kita makan juga, mereka juga sholat, puasa kemudian mereka menyerang kita dari belakang ketika kita dalam keadaan lengah.
Akan tetapi syeikh Fulan mengatakan bahwa Rafidhoh bukanlah kaum yang kafir !!
Apakah masalahnya hanya sekedar masalah nafsu?? Sungguh telah kami jelaskan hukum Allah tentang kaum syiah (dari Kitab dan Sunnah) kemudian saya sertakan pula penjelasan para ulama baik salaf maupun kholaf serta ijma mereka akan kafirnya kaum rafidhoh ini. Diantara mereka adalah Rasulullah saw, Umar ibn Khothob, Ali ibn Abi Tholib, Imam Abu Hanifa, Imam Syafiie, Imam Malik, Imam Ahmad, Bukhori, Ibn Hazm Al Andalusi, Ghazali, Qdhi Iyadh, Syeikhul Islam Ibn Taimiyah, Ibn Katsir, Ibn Kholdun Ahmad ibn Yunus Syuraik, Ibn Mubarak, Ibnul Jauzi. Bahkan Ibn Taimiyah dan Abu Hanifah mengatakan kafir orang yang menyangsikan kekafIran syiah. Diantara Ulama kontemporer adalah Bahjatul Baithor (Suria), Hilali (Maghrib), Albani (Jordania), Musthofa Sibai (pendiri ikhwanul Muslimin di Suria), Muhammad Rasyid Ridho (Mesir, dia adalah anggota sebuah gerakan yang menyerukan pendekatan antara sunni dan syiah, akan tetapi kemudian berbalik memusuhi syiah) dan masih banyak lagi yang lainnya Lantas apakah kita hendak menyelisihi mereka dan kemudian lebih percaya dengan apa yang dikatakan syeikh fulan?
Dan ketauhilah bahwasanya barangsiapa yang mentaati ulama atau pemimpin tentang satu hal yang haram padahal itu di halalkan Allah atau menghalalkan sesuatu yang diharamkan Allah, ketika itu dia telah menjadikan mereka sebagai Tuan selain Allah. Sebagaimana dikerjakan Yahudi dan Nasrani. Dan saya sangat heran ketika saya mengatakan Allah telah berfirman, Rasul telah bersabda dan para ulama juga telah mengatakan, akan tetapi dia tetap mengatakan pada kami: Syeikh saya mengatakan kepada begini dari syeikhnya. Dan Syeikh saya merupakan rujukan setiap masalah.
Apakah diperbolehkan kita menyembunyikan penjelasan ini kepada masyarakat, demi untuk menghindari konflik ??
Aku berlindung kepada Allah, bagaimana kita akan melakukan hal itu, padahal Allah Taala telah berfirman dalam surat Al baqarah:
Allah berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang menutupi keterangan ini dan petunjuk setelah kami jelaskan kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itulah orang yang mendapatkan laknat dari Allah dan laknat manusia (Al Baqoroh : 159)
Allah berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih (Al Baqoroh : 174)
Allah juga berfirman:
Dan ingatlah ketika Allah mengambil perjanjian kepada ahli Kitab, bahwasanya mereka akan menjelaskan kepada manusia dan tidak menutup-nutupinya. Akan tetapi mereka melemparkan kebelakang punggung mereka dan menukarkannya dengan harga yang murah, amat buruklah apa yang mereka beli . (Al Imron : 187)
Bersabda Rasulullah saw: Apabila bidah sudah muncul dan sahabatku sudah dicaci maki maka hendaklah orang yang alim menampakkan ilmunya, maka barangsiapa yang tidak mengerjakanya baginya laknat Allah, Malaikat dan seluruh manusia. Allah tidak akan menerima dari mereka alasan apapun.
Beliau juga bersanda: Tidak ada seorangpun yang diberi ilmu oleh Allah kemudian dia menyembunyikannya, kecuali nanti di hari kiamat Allah akan membelenggunya dengan belenggu dari neraka.
Beliau juga bersabda: Apabila akhir ummat ini telah melaknat umat yang lebih dahulu: maka barangsiapa yang menyembunyikan satu hadits sungguh dia telah menyembunyikan apa yang diturunkan Allah (diriwayatkan Ibn Majah ).
Dan tidak cukup hanya melarang mereka, akan tetapi wajib bagi setiap muslim untuk tidak menjadikan mereka sebagai wali dan sahabat, jika tidak laknat Allah akan menimpa umat ini sebagaimana ditimpakan kepada bani Israel.
Allah berfirman: Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas." (Al Maidah : 78)
"Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu." (Al Maidah: 79)
"Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan." (Al Maidah : 80)
Bersada Rasulullah saw: Sesungguhnya seorang dari bani Israel apabila melihat saudaranya melakukan perbuatan dosa, dia melarangnya. Maka keesokan harinya dia tidak mencegahnya dikarenakan dia adalah sahabatnya temannya. Maka ketika Allah melihat hal itu maka Allah pukulkan hati-hati diantara mereka dan Allah melaknat mereka melalui lesan Nabi Dawud dan Nabi Isa ibn Maryam. Dengan sebab mereka telah bermaksiat dan melampaui batas."
Apakah kalian ingin agar kami menyembunyikan ilmu yang ada pada kami demi setetes kenikmatan dunia? Demi Allah kami tidak akan menyembunyikan ilmu yang ada selama hayat di kandung badan.
Kapan kita melupakan masa lalu dan menyelesaikan perbedaan yang sudah berumur 14 abad ini? Masihkan ada kesempatan untuk melakukan pendekatan ?
Apakah akan pernah berhenti pertempuran antara haq dan bathil? antara tentara Allah melawan tentara setan? Apakah kaum rafidhoh menyesali masa lalu mereka yang penuh dengan lumuran darah? Bahkan apakah mereka mau menghentikan permusuhannya terhadap Islam? Kalaulah seandainya celaan mereka hanya ditujukan kepada kita saja, niscaya kami akan memaafkan, akan tetapi celaan mereka tujukan kepada keluarga Rasulullah saw, kepada para sahabatnya, istri-istri dan mertuanya? bagaimana kita bisa memaafkan mereka? Pertentangan ini akan terus berlangsung sebagaimana di sabdakan Nabi saw: Sehingga Dajjal keluar, dan kamu muslimin memerangi nya dan juga para tentaranya dari kaum Yahudi, Musyrikin dan Rafidhoh .
Dan bagaimana mungkin bisa dilakukan pendekatan antara orang yang percaya bahwa al Quran telah mengalami perubahan dengan berkeyakinana bahwa ada kitab-kitab yang diturunkan kepada imam-imam mereka setelah Al Quran ini? Mereka juga memandang bahwa kedudukan imam lebih tinggi dari para Nabi, imamah menurut mereka adalah sebagaimana para Nabi atau bahkan lebih, mereka juga menafsirkan ibadah kepada Allah yang merupakan risalah para rasul dengan membelokkannnya dari makna yang hakiki dan menganggap bahwa ibadah pada Allah adalah ketaatan kepada imam, dan syirik pada Allah adalah adalah syirik pada imam, menyekutukan imamah, mereka juga mengkafirkan para sahabat yang terbaik, mereka juga melaknat istri Nabi yang juga ibu kaum mukminin. Mereka menetapkan para sahabat telah murtad kecuali hanya satu, dua atau tiga atau empat atau tujuh saja sesuai perbedaan riwayat yang ada pada mereka?! Saya sarankan wahai saudaraku, untuk membaca kembali khuthbah syeikh Khudaifi Imam Masjid Nabawi tentang pendekatan antara sunni dan syiah.
Dan yang paling penting untuk diketahui, bahwasanya kaum extrimis syiah yang pada masa silam hanya berjumlah sedikit, tetapi setelah itu dan sampai sekarang ini pengikut syiah seluruhnya meyakini akidah dan keyakinan-keyakinan yang diyakini oleh kaum extrimis di atas tanpa kecuali. Hal ini diakui oleh ulama besar mereka Ayatullah Mamaqoni yang berkata saat menceritakan biografi perowi syiah yang termasuk kaum ghulat:  keyakinan-keyakinan yang dahulu hanya ada pada kaum ghulat telah berubah menjadi pokok- pokok keyakinan mazhab syiah saat ini. Seperti yang kita ketahui bahwa ulama ahlussunnah mengkafirkan kaum syiah ghulat masa silam, dengan itu maka bisa diketahui status penganut syiah saat ini. [3]

Apa komentar anda tentang mereka yang masih berusaha melakukan pendekatan ?
Sesungguhnya masalah pendekatan antara sunni dan syiah, adalah masalah yang senantiasa dilontarkan oleh para penulis  mereka menamakan diri mereka dengan mutanawwirin (kelompok yang tercerahkan), Padahala tidak diragukan lagi bahwa mereka yang dicerahkan Allah bashirohnya bahwa aqidah syiah semenjak dahulu sampai sekarang merupakan aqidah yang bertentangan dengan aqidah yang diyakini oleh kaum muslimin [4] dan juga bertentangan dengan aqidah salaf.
Kami sangat heran terhadap mereka yang memandang pesimis permasalahan ini dianggap kelompok yang ekstrim dan berlebihan. Maka akan kami katakan kepada mereka dengan jelas, dan kepada siapa saja yang menginginkan pendekatan antara sunni dan syiah: Kami sepakat dan kami setuju akan tetapi dengan satu syarat, berhukum dengan Kitabullah dan sunnah Rasul yang sahih, karena Allah memerintahkan kepada kita semua ketika terjadi perselisihan supaya mengembalikan permasalahan kepada kitabullah dan sunah rasul.
Jika kamu berselisih dalam satu perkara maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul... (Annisa 59)
Kami katakan kepada mereka yang ingin mendekatkan antara sunni dan syiah Bagaimana mungkin kita akan mengadakan pendekatan kepada orang yang telah menghina orang-orang terbaik kita, dan orang terbaik setelah para Nabi dan rasul. Bagaimana mungkin kita akan melakukan pendekatan kepada mereka yang mencela Abu bakar, Umar dan Utsman. Bahkan sudah menjadi ketetapan mereka, dan juga termaktub dalam kitab-kitab mereka bahwa semua sahabat telah murtad dan kafir. Mereka tidak mengecualikan kecuali hanya beberapa orang saja, seperti Abu Dzar, Bilal, Miqdad dan Salman. Apabila mereka menganggap kafir dan murtad para sahabat, siapakah yang menyampaikan kepada kita semua syariat ini, al Quran dan sunnah kalau bukan mereka? [5] sebagaimana dikatakan sebagaian salaf: Mereka ingin menyerang para saksi kita, kalaulah kita berkeyakinan demikian naudzubillah- bagaiamana kita percaya dengan apa yang mereka sampaikan kepada kita, bagaimana kita membenarkan mereka, wahai umat Muhammad dimanakah akalmu? [6]

Kami juga mengatakan: Bagaimana mungkin kita mengadakan pendekatan dengan mereka yang menuduh Ibu kita Aisyah telah melakukan zina, padahala sangat tidak mungkin mereka berdua melakukan hal itu. Padahal Allah taala telah membersihkan mereka berdua dari tuduhan itu dengan diturunkannya ayat yang akan terus dibaca sampai hari akhir. Mereka tidak menginginkan kecuali hanya mendustakan Quran dan mereka yang mendustakan Al Quran adalah kafir dan batal keislamannya.
Apabila syiah meyakini bahwa Al Quran telah diubah, maka mereka selamanya tidak akan beriman kepadamu. Tidakkah kita mendengar firman Allah :
 Apakah kamu menginginkan mereka untuk beriman kepadamu, padahal sebagian diantara mereka ada yang mendengar kalam Allah akan tetapi kemudian mereka memutar balikkan setelah mereka memahaminya dan mereka mengetahuinya... (QS.Al Baqoroh: 75) .
Untuk apa membuang-buang waktu dengan mengadakan dialog dengan mereka. Barangkali anda telah lupa firman Allah tentang kaum Yahudi:Mereka mengatakan bahwa dalam hati kami ada tutupnya, bahkan Allah telah melaknat mereka dengan sebab kekufurannya, maka amat sedikit dari mereka yang beriman. (QS. Al Baqoroh: 88)
Perhatikan firman Allah qolilan ma yukminun artinya amat sangat jarang diantara mereka yang mau masuk islam. Diantara mereka sudah kita ketahui, Ummul Mukminin Shofiyah dan juga sahabat besar Abdullah bin Salam dan yang lainnya yang menjadi seorang muslim yang baik. Maka apabila hal ini berlaku untuk Yahudi, bagaimana dengan rafidhoh???
Mengapa kamu memperingatkan satu kaum yang Allah hendak membinasakan atau mengadzab mereka dengan adzab yang pedih ??
Sebagai tanda bahwa kami telah menyampaikan kebenaran dan semoga mereka mau kembali pada ajaran yang benar. Adakah anda lupa dengan kisah ashabus sabt ( mereka yang terlibat dalam kisah hari sabtu), mereka ada tiga kelompok. Satu kelompok mereka melanggar kesucian hari sabtu dan mereka menzalimi mereka sendiri. Satu kelompok lagi mereka tidak menzalimi diri mereka akan tetapi mereka tidak mengingkari mereka atau tidak memisahkan diri dari mereka. Dan satu kelompok lagi yang mencegah kemungkaran dan memerintahkan yang makruf serta memilih memisahkan diri dari mereka, bahkan mereka membatasi diri mereka dengan dinding. Maka ketika azab Allah datang, Allah menjadikan dua kelompok yang pertama menjadi kera dan babi-babi dan Allah menyelamatkan kelompok yang mencegah mereka dari maksiat. Demikian difirman allah dalam surat Al A'raf :165.
"Ketika mereka lupa dengan peringatan, maka kami selamatkan mereka yang mencegah dari kemaksiatan, dan kami siksa orang-orang yang zalim dengan azab yang pedih dengan sebab kefasikan mereka. (QS. Al Araf: 165)
Dan kami juga pernah mengkisahkan tentang kembalinya salah satu ulama besar mereka Ayatullah Abul Fadhl al Burqoi kepada Islam dan juga Ahmad Al Kisrawi serta tentang islamnya salah satu pemuda mereka. Dan ini adalah salah satu ulama besar mereka Dr. Musa al Musawi, dan saya juga pernah mengislamkan salah satu orang syiah rafidhoh berkebangsaan Iran. Kemudian ketahuilah bahwa meskipun Allah Taala sudah mengetahui bahwasanya Firaun tidak akan beriman kepada Musa, Allah tetap memerintahkan kepada Musa untuk tetap pergi mendakwahinya. Dakwah ini adalah fardhu kifayah bagi kita semua, apabila tidak ada yang menjalankannya maka kita semua berdosa. Maka kami memanjatkan syukur kepada Allah bahwa masih ada orang yang mau menjalankan tugas ini.
Terakhir saya ingin menanyakan siapa sebenarnya anda ??
Kami adalah golongan yang ditokong thoifah manshuroh yang menetapi manhaj yang telah ditetapkan Nabi saw. Kami adalah firqoh najiah golongan yang selamat sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi saw: Sungguh akan datang pada umatku apa yang pernah datang pada bani Israel setapak demi setapak. Bahkan jika bani israel ada yang menyetubuhi ibunya dengan terang-terangan, maka dari umatku juga akan ada yang melakukan itu. Dan sesungguhnya bani israel akan terpecah belah menjadi 72 golongan, dan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan semuanya akan masuk neraka, kecuali hanya satu kelompok. Mereka bertanya: siapa mereka wahai Rasulullah? Bersabda Nabi: Kelompok yang menetapi ajaranku dan para sahabatku .
Beliau juga bersabda: Orang Yahudi akan pecah menjadi 71 golongan, satu golongan disurga dan yang tujuh puluh masuk neraka. Orang nasrani akan terpecah menjadi 72 golongan, 71 golongan akan masuk neraka dan hanya satu yang masuk surga. Dikatakan kepada Rasulullah: siapakah mereka ? Berkata Nabi: mereka adalah Jamaah.(dikeluarkan oleh ibn Majah, Turmuzi Abu Dawud, Ahmad dan Darimi, dan masih banyak yang lainnya.(
Kami adalah pengikut setia bagi mereka yang difirmankan Allah :
Dan orang-orang yang berkata sesudah mereka, mereka mengatakan wahai Rob kami ampunilah kami dan saudara- saudara kami yang telah mendahului kami beriman, dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami sifat dengki terhadap orang-orang yang beriman. Ya Allah Engkau Adalah Maha Pengasih lagi Penyayang. (QS. Al Hasyr: 10)
Kami adalah kelompok yang meniti jalan pertengahan wasathon kami tidak membeci sahabat Rasulullah saw, sebagaimana dilakukan syiah dan Khowarij. Kami juga tidak menyembah kuburan mereka sebagaimana dilakukan orang- orang sufi. Akan tetapi kami berada di atas sunah Rasulullah dan manhaj para salafus saleh. Ketauhilah kami adalah Ahlus Sunnah wal jamaah.

[1] Rawafidhul Islam. Rafidhoh artinya kaum penolak, penganut syiah disebut rafidhoh karena menolak kekhilafahan Abubakar.
[2] Lalu siapa tuhanmu wahai Al Jazairi?
[3] yang menganut keyakinan kaum extrimis syiah masa lalu.
[4] Yang diyakini oleh kaum muslimin adalah ajaran Islam itu sendiri.
[5] Ajaran yang dibawa oleh orang kafir adalah merupakan kebatilan. Jika sahabat Nabi dianggap kafir, maka dia secara langsung mengkafirkan kaum muslimin, karena kaum muslimin mengikuti. Ajaran sahabat.Dan yang mengikuti ajaran orang kafir adalah kafir.
[6] Bagaimana kita bisa percaya terhadap ajaran yang dibawa oleh orang kafir?


Courtessy : www.mubas.wen.ru