Jakarta, NU Online
”Iklan ini sangatlah positif dalam rangka memotivasi masyarakat untuk cinta pendidikan. Namun perlu ditegaskan bahwa iklan tersebut jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak tertentu dalam masa Pemilu ini,” ujar M Rikza Chamami, Pjs Ketua Umum Pengurus Pusat IPNU.
Dikatakannya, penayangan iklan itu perlu dikaji ulang. Jika iklan tersebut tujuannya mengarah pada unjuk keberhasilan pihak tertentu, akan berpotensi jadi kampanye gelap.
Menurut Rizka, program sekolah gratis memang sudah menjadi penantian masyarakat sejak lama. Baru dalam tahun 2009 ini pemerintah mampu mengalokasikan anggaran pendidikan 20 persen dari total APBN.
Total anggaran pendidikan senilai Rp 224 triliun, Rp 62,98 triliun dikelola oleh Depdiknas. Sisanya Rp 134,8 triliun berada di 15 kementerian dan lembaga pemerintah nondepartemen. Dan Rp 89,6 triliun ada di daerah.
”Masyarakat sangat berharap pendidikan gratis bisa dinikmati dengan mudah. Yang menjadi persoalan adalah jangan sampai persoalan pendidikan dipolitisir oleh pihak tertentu jelang pemilu ini. Keberhasilan pemerintah dalam mengurus pendidikan adalah keberhasilan bersama-sama, bukan hanya milik kelompok tertentu,” tegasnya. (nam)
courtessy : www.nu.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar