TEGAL - Sebagai organisasi Kader, IPNU-IPPNU jangan sampai terseret pada pergulatan politik praktis. Apalagi sekarang sedang masa-masanya penggalangan pemilih pemula baikelang Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden. "Kalau sudah terseret, maka akibatnya akan jatuh dan sakit," ujar Sekretaris PW IPNU Jateng Chaerul Muslim saat memberikan sambutan Pelantikan, Rakercab dan Upgrading IPNU-IPPNU Cabang Kabupaten Tegal, Ahad (15/2) siang tadi di Gedung NU Slawi.
Chaerul mengakui, banyaknya godaan yang dihembuskan oleh para politikus boleh dibilang sangat menyakinkan. Tapi, menurutnya akan berimbas kurang menguntungkan bagi organisasi. "Boleh jadi orang-perorangan akan diuntungkan, tapi untuk organisasi tidak ada jaminan," ungkapnya.
Terbukti, kini IPNU hanya dijadikan sekadar 'alat' untuk menggolkan para pengikut kepentingan. Riilnya, banyak anggota yang mondar-mandir ikut ke ranah politik
menjadikan aktivitas IPNU agak sepi.
Dalam programnya, Chaerul juga menyarankan agar jangan mengandung muatan politik praktis. "Sebagai organisasi kader, utamakan program-program kepemimpinan dan kecakapan hidup (life skill)," pesannya.
Acara yang berlangsung selama 2 hari itu, diikuti oleh utusan 18 PAC se Kab. Tegal. Semalam (Sabtu, 14/2), menurut Ketua PC IPPNU Kab. Tegal Lulu Muasomah, telah diberikan pembekalan oleh para Alumni kepada seluruh pengurus terpilih. Dengan harapan pembekalan ini bisa dijadikan ajang silaturohmi dan perkenalan antar
pengurus. "Tapi yang lebih penting, agar pengurus siap siaga untuk menjalankan program-program kedepan," paparnya.
Kepada NU Online, Lulu berniat mensukseskan program life skil antara lain pelatihan internet dan pelatihan jurnalistik. Disamping itu juga memekarkan wilayah garapan.
"Masih ada tiga PAC yang belum berdiri yakni Bumijawa, Pagerbarang dan Bojong. Mudah-mudahan kepengurusan ini bisa terbentuk," harapnya pasti. (was)
courtessy : www.ipnu.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar