Selasa, 14 April 2009

Fenomena Jual Beli Suara

opini by kajen young boys.


Jual beli data perolehan suara pemilu legislatif antarpartai dan caleg diduga ramai terjadi. Hal ini ditengarai  juga melibatkan oknum petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).


Maraknya transaksi dapat dilihat dari lambannya data hasil pemilu ke KPUD. Itu terjadi begitu dahsyat.

Dugaan manipulasi data hasil pemilihan marak terjadi. Hal ini disebutnya karena pengaruh langsung dari transaksi jual beli suara di tingkat PPS dan PPK.

survey yang kami dapatkan,angka transaksi yang sudah berkembang di tingkat PPS dan PPK sebesar Rp15-Rp20ribu.waww..uang tersebut jika di kalikan 1000 massa saja udah mencapai puluhan juta rupiah. 
.

Selain fenomena jual beli data hasil pemilihan,juga terjadi pragmatisme di masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat.

Di antaranya, dalam kampanye, tokoh-tokoh masyarakat yang sebenarnya andalan bagi terwujudnya kualitas anggota legislatif, justru bersikap pragmatis.


Tidak sedikit kontrak politik yang dilontarkan mereka  'kalau saya terpilih, mau kasih apa?' Hal itu juga muncul dalam pertemuan dengan masyarakat.
Padahal hal ini adalah bentuk pembodohan bangsa dan pelecehan demokrasi.Sampai kapan masyarakat kita bisa maju?kalo mereka membohongi hati nurani mereka dengan menjual suara mereka?

Padahal satu tujuan yang harus di emban para anggota legislatif adalah  pengabdian terbaik kepada bangsa dan negara,bukan karena tujuan lain.semoga tujuan mereka adalah demi kemajuan negeri ini...Amiin[kajen young boys]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar